Headline

Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.

Fokus

Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.

Tidak Ada Dokter Spesialis RSUD Jarang Dikunjungi

MI
04/3/2015 00:00
Tidak Ada Dokter Spesialis RSUD Jarang Dikunjungi
(Sumber: Tim MI/Grt)
MESKI menjamin kesehatan warga dengan menyediakan fasilitas puskesmas di setiap pulau, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Seribu tetap tidak bisa berbuat banyak jika ada warga berpenyakit berat. Sebab, seluruh puskesmas yang ada di 11 pulau berpenghuni tidak memiliki dokter spesialis.

Dokter umum yang bertugas di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kepulauan Seribu Donny Alpha mengatakan, di setiap puskesmas hanya ditempatkan dua hingga tiga dokter umum, bidan dan perawat. Tidak adanya dokter spesialis juga membuat rumah sakit tempat ia bertugas jarang dikunjungi warga yang berpenyakit berat.

"Kalau ada warga yang menderita penyakit berat, cenderung langsung minta dirujuk ke rumah sakit besar. Biasanya kita rujuk ke RSUD (Rumah Sakit Umum Daerah) Koja, Jakarta Utara. Karena paling dekat," kata Donny kepada Media Indonesia, baru-baru ini.

Ia mengakui, RSUD Kepulauan Seribu yang berada di Pulau Pramuka menjadi kurang maksimal memberikan pelayanan karena hal tersebut. Untuk menangani penyakit dalam atau penyakit yang tergolong berat, pihaknya bisa berkonsultasi melalui telepon dengan dokter spesialis dari RSUD Koja. Namun, penanganan dari hasil konsultasi itu akan berbeda bila dibandingkan dengan penanganan langsung oleh dokter ahli.

Oleh karena itu, Donny berharap segera ada penempatan dokter spesialis di RSUD Kepulauan Seribu, agar pelayanan kepada masyarakat setempat lebih maksimal, dan tanpa harus membuat warga berjibaku dengan cuaca buruk untuk menuju RSUD Koja.

Bupati Kepulauan Seribu Trijoko Sri Margianto saat dimintai konfirmasi menyatakan tengah mengupayakan penempatan dokter spesialis. Ia juga menyayangkan tentang kondisi itu, sebab meski Kepulauan Seribu tidak padat penduduk, wilayah itu tetap membutuhkan dokter spesialis untuk penanganan penyakit dalam dan yang tergolong berat.

Untuk memenuhi kebutuhan dokter spesialis, ujarnya, ia telah meminta kepala Suku Dinas Kesehatan Kepulauan Seribu untuk berkonsultasi dengan Dinas Kesehatan DKI Jakarta.

"Kami sudah minta kepada Dinas Kesehatan DKI untuk bisa menempatkan dokter spesialis di sini. Kami juga berdiskusi tentang hambatan dan kekurangannya, supaya penempatan dokter spesialis bisa maksimal. Ini juga supaya kita tidak ketergantungan merujuk pasien ke rumah sakit besar. Karena membawa pasien lewat transportasi laut bukan perkara mudah pada saat cuaca buruk," kata Trijoko.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Kusmedi menyatakan sedang membahas penempatan dokter spesialis yang diajukan oleh Pemerintah kabupaten Kepulauan Seribu. Pihaknya tidak serat merta bisa langsung menempatkan dokter spesialis, karena harus didasari beberapa pertimbangan.

Menurutnya, kepadatan jumlah penduduk tetap menjadi indikator untuk menempatkan dokter di suatu wilayah. Selain itu, pihaknya harus melakukan penilaian terhadap kondisi wilayah, kondisi masarakat serta pola hidup masyarakat jika ingin menempatkan dokter spesialis. Hal itu menentukan dokter ahli penyakit apa yang sesuai ditempatkan di sana. (Put/J-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik