GURU-guru SD dan SMP asal Kalimantan dan Sumatera membuktikan bahwa upaya pemerintah pusat dalam mengupayakan pemerataan kualitas pendidikan di Indonesia sudah berada di jalur yang benar setelah mereka mendominasi perolehan medali pada penyelenggaraan Olimpiade Guru Pendidikan Dasar Tingkat Nasional Tahun 2018.
Tidak seperti penyelenggaraan dua tahun sebelumnya, empat dari enam kategori yang dilombakan dalam kegiatan yang lebih dikenal luas sebagai Olimpiade Guru Nasional (OGN) Dikdas tahun ini dimenangkan oleh peserta yang berasal dari luar Pulau Jawa, tiga diantaranya dari wilayah Kalimantan.
Secara keseluruhan, 12 dari total 18 medali yang diperebutkan dimenangkan oleh guru-guru dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku Utara. Hal ini berbeda dengan edisi tahun 2017 dimana hanya empat finalis dari luar Pulau Jawa yang mampu tampil sebagai peraih medali ditengah dominasi guru-guru dari Jawa Barat, Jawa Tengah, D.I. Yogyakarta dan D.K.I Jakarta.
Olimpiade Guru Pendidikan Dasar Tingkat Nasional Tahun 2018 diselenggarakan oleh Direktorat Pembinan Guru Pendidikan Dasar, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sebagai ajang bagi guru SD dan SMP untuk meningkatkan wawasan, pengetahuan, motivasi, kompetensi, profesionalisme, dan kinerja dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi dan budaya.
Pelaksanaan kegiatan OGN Dikds 2018 bertempat di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebagai rangkaian dari Peringatan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2018. Kegiatan ini dilaksanakan di D’MaxHotel and Convention, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat pada tanggal 4 s.d 8 Mei 2018.
Layaknya pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya, para finalis OGN Dikdas 2018 terbagi dalam 6 kategori yang terdiriatas 34 Guru Kelas SD, 34 Guru SMP Mata Pelajaran Matematika, 34 Guru SMP Mata Pelajaran IPA, 34 Guru SMP Mata Pelajaran IPS, 34 Guru SMP Mata Pelajaran Bahasa Indonesia, dan 34 Guru SMP Mata Pelajaran Bahasa Inggris.
Para peserta yang terlibat dalam OGN Dikdas 2018 berasal dari 32 provinsi di Indonesia. Terdapat suatupeningkatan yang menggembirakan dari segi keterwakilan daerah mengingat pada pelaksanaan kegiatan tahun sebelumnya para finalis yang ikut serta hanya berasal dari 14 provinsi. Adapun provinsi yang tidak mengirimkan perwakilan pada penyelenggaraan OGN Dikdas tahun ini adalah Maluku dan Papua Barat.
Dalam sambutannya pada sesi penguatan dan pembekalan pada para finalis, Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Bapak Hamid Muhammad, M.Sc., Ph.D. meminta para guru yang hadir untuk dapat menjadi agen perubahan, khususnya dalam upaya meningkatkan kualitas pembelajaran. Beliau juga berpesan kepada para peserta untuk senantiasa mengajarkan para siswa untuk berpikirt ingkat tinggi dan tidak hanya berfokus pada hafalan.
Diantara pesan-pesan penting lain yang disampaikan Bapak Dirjena dalah agar guru memberikan porsi perhatian khusus pada materiliterasi dasar dalam pembelajaran di kelas. Beliau menghimbau kepada para peserta untuk membekali para siswa agar dapat memilah dan memilih informasi dengan benar untuk mencegah efek buruk dari maraknya penyebaran berita bohong atau “hoax”, terlebih di era saat arus informasi dan komunikasi berkembang dengan sangat cepat. Menurut beliau, maraknya penyebaran hoax di dunia maya adalah bukti rendahnya literasi di masyarakat.
Para finalis OGN Dikdas Tahun 2018 telah mengikuti seleksi berjenjang yang dilaksanakan mulai dari tingkat kabupaten/kota dan provinsi. Pada final OGN Dikdas Tingkat Nasional Tahun 2017, para finalis mengikuti beberapa tahapan tes, yaitu tes tertulis, eksperimen/eksplorasi, penulisan paparan dari hasil eksperimen/eksplorasi, presentasi, dan wawancara.
Dari masing-masing kategori OGN Dikdas Tahun 2018 terpilih Juara 1, 2 dan 3 masing-masing yang mendapatkan hadiah berupa berupa medali dan sertifikat dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Laily Amin Fajariyah, M.Pd dari SMPN 5 Panggang, Kabupaten Gunung Kidul, D.I. Yogyakarta yang menjadi Juara 1 OGN Dikdas 2018 Jenjang Guru SMP Mata Pelajaran Bahasa Inggris, dalam sebuah wawancara singkat mengungkapkan level kompetisi yang tinggi dalam pelaksanaan OGN Dikdas 2018 sempat membuat dirinya merasa tertekan. Namun, ungkapnya, halter sebut justru “memancing inovasi dan kreativitas untuk menampilkan yang terbaik di depan para juri.”
Dalam kesempatan lain, peraih medali emas untuk kategori Guru IPA SMP, Adhitya Rahadhian, S.Pd, dari SMPN 2 Balai, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat menyatakan tekad dirinya untuk selalu mengembangkan diri dan memberikan inspirasi kepada rekan sejawat dan anak didik untuk selalu berprestasi di tengah berbagai keterbatasan. “Walaupun saya mengajar di kampong, Saya selalu memotivasi siswa saya (untuk berpestasi),” ungkapnya.
Penyematan medali emas kepada para peserta terbaik OGN Dikdas 2018 dilakukan langsung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Muhadjir Effendy dan Gubernur Nusa Tenggara Barat Tuan Guru Bajang Muhammad Zainul Majdi pada Puncak Perayaan Hari Pendidikan Nasional Tahun 2018 di Lombok City Center, Lombok Barat tanggal 7 Mei 2018. (RO/X-10)