Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
KOMITE Investigasi Rusia, kemarin, mengatakan telah menahan enam terduga perekrut teroris dari Asia Tengah di Saint Petersburg.
Namun, komite itu menegaskan bahwa belum ada bukti yang menghubungkan keenam orang tersebut dengan insiden bom yang meledak di stasiun kereta api bawah tanah di Saint Petersburg pada Senin (3/4) dan menewaskan 14 orang tersebut.
Pihak berwenang mengatakan bahwa mereka yang ditahan telah merekrut orangorang untuk bergabung dengan kelompok Islamic State (IS) untuk meluncurkan kejahatan teroris.
Di saat yang sama, Duta Besar (Dubes) Rusia untuk Indonesia Mikhael Y Galuzin juga menyampaikan hal yang sama terkait penahanan tersebut.
“Pihak keamanan Rusia tengah menyelidiki kasus ini dan, setengah jam lalu, saya mendapat informasi bahwa enam orang telah ditahan polisi Rusia karena diduga terkait dengan insiden ini dan tengah diperiksa,” ujar Galuzin dalam konferensi pers di kediamannya di Jakarta, Rabu (5/4).
Dubes Rusia tersebut juga menyampaikan kecaman atas serangan yang juga melukai sedikitnya 50 orang tersebut. “Sangat tragis dan menyedihkan, sangat buruk. Tragedi yang diderita Rusia adalah
serangan teroris yang barbar dan brutal di Kota Saint Petersburg,” ujarnya.
“Penduduk Rusia dan Saint Petersburg telah menunjukkan kualitas yang sangat baik atas tragedi ini, tidak takut, sangat berani dan tenang, tidak ada kepanikan, semua saling membantu,” tambahnya.
Karena insiden itu, menurut Galuzin, otoritas setempat telah menutup sementara semua stasiun kereta bawah tanah yang ada di Saint Petersburg.
Galuzin juga menyampaikan penghargaan kepada Indonesia atas pernyataan belasungkawa yang dikeluarkan Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) Indonesia. “Saya sangat menghargainya, kami benarbenar
terdorong karena pernyataan tersebut,” tutupnya.
Sementara itu, polisi Rusia tengah mencari tempat tinggal tersangka bom bunuh diri di Saint Petersburg, warga naturalisasi asal Kyrgyzstan Akbardzhon Dzhalilov, 22.
Mereka juga memeriksa cuplikan CCTV dari luar rumah Dzhalilov yang menunjukkan dia pergi dari rumah dengan sebuah tas dan ransel. Bom lainnya disembunyikan di sebuah tas dan telah ditemukan serta dinonaktifkan di stasiun lain St. Petersburg satu setengah jam sebelum ledakan. DNA Dzhalilov ditemukan di tas itu. (AFP/Ihs/Ire/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved