Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
UNI Eropa (UE) menuding rezim Presiden Bashar al-Assad bertanggung jawab atas serangan gas beracun yang menewaskan sedikitnya 58 orang di Kota Khan Sheikhun, Provinsi Idlib, Suriah, Selasa (4/4).
"Berita hari ini sangat memuakkan. Ini menunjukkan situasi di lapangan semakin dramatis di berbagai wilayah Suriah," ujar Kepala Diplomatik UE Federica Mogherini.
"Yang jelas, rezim di sana bertanggung jawab utama untuk melindungi rakyatnya, bukan menyerangnya," sambung Mogherini.
Kelompok Pemantau Hak Asasi Manusia untuk Suriah (SOHR) melaporkan korban yang sebagian besar ialah penduduk sipil termasuk sembilan anak-anak tewas karena efek gas dan mengakibatkan puluhan lainnya mengalami masalah pernapasan serta beberapa gejala lainnya.
Rumah sakit di kota tersebut juga telah melaporkan gejala-gejala keracunan gas termasuk pingsan, muntah, dan mulut berbusa.
Sejumlah foto yang diedarkan oleh aktivis memperlihatkan para relawan dari kelompok White Helmet menggunakan selang membersihkan korban luka yang mulutnya mengeluarkan busa putih.
Anggota relawan medis White Helmets Khaled al-Khatib melalui Twitter melaporkan mereka juga nyaris menjadi korban serangan udara yang menghancurkan gedung tempat mereka merawat para korban. Namun SOHR, kelompok pemantau yang berbasis di Inggris, masih belum dapat mengonfirmasi pesawat yang terlibat dalam serangan apakah milik pemerintah Suriah atau sekutunya, Rusia.
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan juga mengecam serangan itu. Erdogan segera menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin dan menegaskan serangan itu bisa membahayakan pembicaraan damai.
"Presiden Erdogan mengatakan serangan tidak manusiawi ini tidak bisa diterima. Dia memperingatkan serangan itu bisa menggerus upaya-upaya dalam kerangka menghadirkan perdamaian di Suriah," ungkap sumber-sumber kepresidenan Turki.
Provinsi Idlib yang menjadi tempat serangan sebagian besar dikuasai oleh kelompok pemberontak termasuk bekas jaringan Al-Qaeda, kelompok Fateh al-Sham.Wilayah ini secara reguler menjadi target serangan pesawat tempur Rusia dan Suriah serta kerap dihantam pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS) yang tengah memerangi kelompok Islamic State (IS).
Di lain pihak, kelompok oposisi, Koalisi Nasional, menuding rezim Presiden Bashar al-Assad sebagai dalang serangan dan menyerukan penyelidikan oleh Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK-PBB). (AFP/Ihs/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved