Headline

RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Puluhan Ribu Warga kembali Mengungsi

06/3/2017 04:00
Puluhan Ribu Warga kembali Mengungsi
(AFP)

PULUHAN ribu warga sipil Suriah kembali melarikan diri untuk menghindari pertempuran sengit antara pasukan pemerintah yang didukung tentara Rusia dan kelompok Islamic State (IS) selama seminggu ini di wilayah bagian utara.

Didukung artileri dan kekuatan udara Rusia, pasukan Suriah menggempur posisi-posisi IS dan telah merebut 90 desa sejak pertengahan Januari lalu. Pada Sabtu (4/3), mereka juga merebut kembali 15 desa sehingga memperluas kekuasaan militer di bagian timur laut Aleppo, demikian kantor berita SANA melaporkan mengutip seorang sumber militer.

Kelompok Pemantau Hak Asasi untuk Suriah (SOHR) mengatakan pasukan pemerintah menduduki 14 km dari Khafsah, pompa air utama di Aleppo yang dikuasai IS.

Penduduk kota kedua terbesar Suriah itu telah hidup tanpa air hingga 47 hari setelah militan menghentikan suplai. “Pertempuran sepanjang minggu lalu telah memicu pelarian lebih dari 30 ribu warga sipil yang kebanyakan perempuan dan anak-anak,” ungkap Kepala SOHR, Rami Abdel Rahman, Minggu (5/3).

Sebagian pengungsi bergerak ke sekitar Manbij yang diduduki kelompok pemberontak Pasukan Demokrasi Suriah (SDF) yang didukung Amerika Serikat dan aliansi pasukan Kurdi dan Arab yang juga melawan IS. Belasan keluarga terlihat bergegas menuju Manbij dengan motor, mobil, atau bus kecil. Para pengungsi itu tampak kelelahan saat mencapai pos perbatasan untuk mendapatkan izin masuk.

Pemimpin di pemerintahan Manbij, Ibrahim al-Quftan, mengatakan sebanyak 40 ribu pengungsi tiba dalam beberapa hari terakhir. “Jumlah pengungsi masih meningkat karena bentrokan antara pasukan Suriah dan Daesh (IS). Keadaan mereka sangat sulit,” katanya. Abdel Rahman mengemukakan sebelum nya Manbij juga menjadi tempat pelarian para pengungsi dari bentrokan.

Hal itu membuat pemerintah kesulitan memenuhi kebutuhan mereka. Sejak perang di Suriah pada Maret 2011, sudah lebih dari separuh penduduk di sana terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Dengan bergulirnya kembali pengungsi dari Suriah, upaya internasional yang dilaksanakan PBB untuk membendung kekerasan dinilai telah gagal.

Namun, kepala perundingan dari pemerintah an Presiden Bashar al-Assad, Bashar al-Jaafari, mengungkapkan pemerintah telah sukses mendorong agenda yang seimbang dan rasional dalam pembicaraan damai. “Topik utama yang kami fokuskan lebih dari apa pun dan 80% dari diskusi kami tentang melawan terorisme,” ungkap Jaafari.

Damaskus dan aliansinya, Moskow, bersikeras terorisme ditambahkan ke da lam tiga fokus negosiasi, yakni pemerintahan, pemilu, dan konstitusi.

Rusia telah memulai dukungannya ke pada pasukan Al-Assad sejak September 2015 dan merebut kembaki kota Palmyra dari IS pada Kamis (2/3). Pesawat-pesawat tempur Suriah dan Rusia mengebom kelompok IS pada Sabtu (4/3) setelah membersihkan ranjau di Bandara Palmyra. (AFP/Ire/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya