Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Tiga Tentara Tewas Ditembak Pascagencatan

MI
04/3/2017 10:38
Tiga Tentara Tewas Ditembak Pascagencatan
(AFP/TUWAEDANIYA MERINGING)

TIGA tentara ditembak mati di sebuah pasar malam di wilayah pusat konflik di Thailand selatan, Kamis (2/3) malam. Pertumpahan darah tersebut merusak perkembangan pembicaraan damai yang tengah berlangsung.

Sekelompok pria bersenjata melepaskan tembakan ke arah tiga tentara Thailand berpakaian preman yang tengah berpatroli di Distrik Mayo Provinsi Pattani. Wilayah itu telah dilanda pemberontakan selama 13 tahun antara gerilyawan muslim dan penduduk mayoritas Buddha yang telah menewaskan lebih dari 6.800 orang.

“Mereka (tentara) ditembak tujuh atau delapan pria bersenjata. Mereka tidak punya kesempatan untuk me­nembak kembali. Mereka ditembak mati di tempat,” ujar Muhamad Maadwang, petugas polisi Mayo.

Kelompok pemberontak diduga menjadi dalang serangan itu. Media lokal melaporkan polisi telah menawarkan $14 ribu dollar jika berhasil menangkap kelompok bersenjata tersebut.

Aksi kekerasan itu terjadi beberapa hari setelah pembicaraan damai antara tentara Thailand dan Mara Patani--kelompok yang mewakili beberapa faksi pemberontak. Mereka menyepakati pembentukan zona aman terbatas di kawasan tersebut.

Pada saat yang sama di distrik itu, pria muslim berusia 44 tahun tewas ditembak dari kendaraan yang melaju. Sebelumnya, keluarga yang terdiri atas empat orang--termasuk anak berusia delapan tahun--juga ditembak mati di jalan terpencil di wilayah itu.

Meningkatnya aksi kekerasan menunjukkan ketidakpuasan para pemberontak atas kesepakatan zona aman yang terhitung gencatan senjata lokal yang kecil, tapi menjadi kemajuan besar dalam pembicaraan damai bertahun-tahun itu. Namun, para analis menilai kesepakatan zona aman itu kurang signifikan.

Kontrol Mara Patani terhadap ke­kuat­an utama pemberontak pun diragukan. Kelompok pemberontak kerap melakukan serangan pembalas­an terhadap tindakan keras aparat atau pada momen penting pembicara­an damai. Mereka beroperasi dalam jaringan rapat dan rahasia itu jarang mengklaim serangan. (AFP/Ihs/I-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya