Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Barcelona Ingin Penuhi Janji ke Pengungsi

MI
20/2/2017 09:11
Barcelona Ingin Penuhi Janji ke Pengungsi
Aksi unjuk rasa lebih dari 100 ribu orang memadati jalan di Barcelona, Spanyol, Sabtu (18/2). Aksi tersebut mendesak pemerintah Spanyol agar memenuhi janji untuk menerima ribuan pengungsi.(AFP/JOSEP LAGO)

SEJAK Donald Trump dilantik sebagai presiden, Amerika Serikat (AS) tak lagi ramah kepada para imigran dan pengungsi. Bahkan pengungsi dari tujuh negara mayoritas muslim dilarang memasuki 'Negeri Paman Sam'. Namun, situasi bertolak belakang terjadi di Spanyol.

Pada Sabtu (11/2) waktu setempat, puluhan ribu warga Barcelona turun ke jalanan. Mereka mendesak pemerintah Spanyol untuk memenuhi janjinya menampung ribuan pengungsi. Lebih dari 100 ribu warga Barcelona berunjuk rasa untuk menagih janji pemerintah Spanyol.

Wali Kota Barcelona Ada Colau juga berbaur dengan para demonstran untuk membela para pengungsi. Tak hanya itu, Colau menyerukan para warga kota terbesar kedua di 'Negeri Matador' itu untuk 'memenuhi jalanan'. Polisi melaporkan sekitar 160 ribu warga memenuhi seruan perempuan wali kota itu.

Sang wali kota dan warganya turun ke jalan dengan membawa slogan volem acollir atau 'Kami ingin menyambut mereka di Catalan'. Via Laietana, jalan utama yang membelah Kota Bercelona, dibanjiri warga. Beberapa warga membawa spanduk bertuliskan 'Cukup maafkan, sambut kedatangan mereka sekarang'.

"Kami telah mendesak janji yang optimal. Paling tidak jumlah pengungsi (16 ribu orang) dapat datang," ucap Jacint Comelles, 62, perajin barang rumah tangga yang mengajak teman serta keluarganya untuk turut bergabung dalam aksi unjuk rasa.

"Di Catalonia, semuanya siap menyambut kedatangan mereka (pengungsi)," lanjutnya. Comelles menilai negaranya belum cukup memberi bantuan kepada para pencari suaka yang terusir dari negara mereka akibat perang dan konflik.

Unjuk rasa itu diusung kelompok bernama Castra Nostra Casa Vostra (Rumah kami ialah rumah kalian). Kelompok itu sangat berempati kepada 5.000 imigran dari beberapa negara yang tewas tenggelam saat mengarungi lautan tahun lalu.

Unjuk rasa tersebut digelar setelah pemerintah Spanyol berjanji untuk menampung 16 ribu pencari suaka berasal dari sebagian besar negara konflik yang kini tersebar di beberapa negara Eropa.

Dalam kesepakatan 2015, Spanyol mendapat jatah menampung 16 ribu pengungsi. Pembagian kuota untuk menampung pengungsi itu dilakukan seiring gelombang kedatangan pengungsi terbesar ke Eropa sejak Perang Dunia II.

Berbeda dengan beberapa negara Eropa lainnya. Spanyol tergolong negara Uni Eropa yang belum memenuhi janjinya. Hingga sekarang, Kerajaan Spanyol baru menampung dan menempatkan 1.100 pencari suaka.

Anggota parlemen Barcelona, Merce Conesa, mengkritik pemerintah Spanyol dengan menyebut kata 'memalukan'. Pasalnya, Spanyol tidak memenuhi janji mereka. Dia mendesak Komisi Uni Eropa memberi sanksi kepada negara Eropa lainnya yang ingkar janji. (AFP/Deri Dahuri/I-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya