Headline
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Pertemuan dihadiri Dubes AS dan Dubes Tiongkok untuk Malaysia.
Masalah kesehatan mental dan obesitas berpengaruh terhadap kerja pelayanan.
ISRAEL, Selasa (24/1) waktu setempat, mengumumkan rencana kontroversial membangun 2.500 lebih permukiman di Tepi Barat, wilayah Palestina. Langkah yang datang hanya beberapa hari pascapelantikan Donald Trump sebagai presiden Amerika Serikat (AS) itu dikecam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Kami sedang membangun dan kami akan terus membangun,” tegas Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah komentar di Facebook.
Juru bicara Gedung Putih Sean Spicer tidak menjawab secara langsung ketika ditanya tentang reaksi Trump.
Berbeda dengan pendahulunya, Barack Obama, Trump dikenal lunak terhadap kebijakan pembangunan permukiman Israel di tanah Palestina.
“Israel tetap menjadi sekutu besar Amerika Serikat,” kata Spicer. “Dia (Trump) ingin membangun hubungan lebih dekat dengan Israel untuk memastikan negara itu mendapat penghormatan penuh yang layak di kawasan Timur Tengah.”
Selain jauh lebih toleran terhadap pembangunan permukiman Israel, Trump juga telah menyatakan keinginan untuk menengahi perjanjian damai Israel-Palestina. Keberpihakan erat pada Israel dalam isu-isu yang diperdebatkan dilihat oleh sejumlah kalangan, bisa melukai kredibilitas AS.
Selama pemerintahan AS sebelumnya, Netanyahu berulang kali terlibat pertentangan terkait konstruksi permukiman di tanah Palestina yang dijajah Israel.
Kantor Netanyahu tidak menyebutkan apakah ia telah berkonsultasi dengan Gedung Putih sebelum mengeluarkan pengumuman pembangunan 2.500 permukiman. Namun, sehari sebelumnya pada pertemuan partai, politikus Partai Likud itu mengatakan seharusnya tidak ada kejutan bagi Trump.
Rencana pembangunan diumumkan oleh Menteri Pertahanan Avigdor Lieberman, yang mengatakan dalam sebuah pernyataan, ia dan Netanyahu sepakat pada persetujuan untuk mengatasi kebutuhan perumahan.
Dia mengatakan sebagian besar unit rumah akan dibangun di ‘blok-blok’ permukiman, daerah padat penduduk dimana sebagian besar warga yang sudah menetap dan yang ingin tetap dikontrol oleh Israel di bawah kesepakatan damai masa depan dengan Palestina.
Hancurkan perdamaian
PBB mengutuk keras inisiatif Israel untuk mempercepat pembangunan permukiman di wilayah Palestina yang diduduki. PBB menekankan bahwa ‘tindakan sepihak itu merupakan rintangan bagi perdamaian Israel-Palestina berdasarkan pada solusi dua negara (two-state solution).
“Bagi sekretaris jenderal, tidak ada rencana B untuk solusi dua negara,” kata juru bicara Sekjen PBB Antonio Guterres, Stephane Dujarric, Selasa (24/1).
“Setiap keputusan sepihak yang dapat menjadi kendala untuk tujuan dua negara merupakan keprihatinan bagi sekretaris jenderal,” imbuh Dujarric.
Pejabat senior Palestina di Tepi Barat, Saeb Erekat, menyatakan, selain menghancurkan solusi dua negara, tindakan sepihak Israel itu bisa merusak setiap upaya menghadirkan perdamaian Timur Tengah.
“Kami menyerukan masyarakat internasional untuk menuntut pertanggungjawaban Israel segera.”
Dia pun mengatakan pemerintah Israel jadi melanjutkan pembangunan permukiman yang kontroversial tersebut karena telah terdorong oleh apa yang disampaikan Trump. (AFP/AP/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved