Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
KOTAK hitam pesawat militer Rusia yang jatuh ke Laut Hitam pada Minggu (25/12) berhasil ditemukan. Pesawat militer yang tengah terbang menuju pangkalan udara militer Rusia di Suriah membawa serta 92 orang termasuk 64 anggota grup musik tentara bernama Alexandrov Ensemble atau yang juga dikenal Red Army Choir dengan konduktor mereka Valery Khalilov.
"Kotak hitam utama ditemukan pada Pukul 05:42 waktu Moskow, pada jarak 1.600 meter dari pantai pada kedalaman 17 meter," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataannya, Selasa (27/12).
Ditambahkan bahwa kotak hitam utama tersebut akan segera dikirim ke Moskow untuk segera diselidiki para ahli.
Diberitakan sebelumnya, pesawat militer Tu-154 jet akan menuju ke pangkalan udara Hmeimim di Suriah untuk memberikan dukungan pasukan Rusia yang ada di sana.
"Mereka ke Suriah untuk mendukung dan ingin menghibur tentara yang bertugas di sana," kata Perdana Menteri Rusia Dmitry Medvedev.
Penumpang lain dalam pesawat itu ialah perwira militer, wartawan, dan pekerja amal terkenal bernama Yelizaveta Glinka yang juga dikenal sebagai Dokter Liza. Mereka terbang dengan sejumlah logistik obat-obatan untuk rumah sakit di kota pesisir Latakia.
Sejauh ini, penyidik belum mengonfirmasi penyebab kecelakaan, tetapi para pejabat memastikan bahwa kejadian itu tidak terkait dengan aksi terorisme.
Upaya penyelamatan pun dilakukan secara besar-besaran dengan mengerahkan setidaknya 192 penyelam, 45 kapal, 12 pesawat, 5 helikopter, dan 15 peralatan laut dalam.
Kemenhan Rusia mengatakan bahwa lima potongan pesawat ditemukan pada kedalaman 30 meter di radius 1.700 meter dari bibir pantai. Bagian dari badan pesawat pesawat itu, berukuran 3,5 meter x 4,5 meter juga berhasil ditemukan termasuk potongan tubuh dan jasad-jasad korban.
Dinas Keamanan Federal Rusia mengatakan ada empat yang diduga menjadi penyebab kecelakaan pesawat, yaitu kesalahan pilot, kegagalan teknis, persoalan bahan bakar, dan objek yang ada pada mesin.
Kemenhan Rusia pada Selasa mengatakan bahwa 12 jasad korban dan 156 potongan tubuh telah berhasil diangkat dan akan segera dikirim ke Moskow untuk diidentifikasi.
Surat kabar harian Kommersant melaporkan bahwa peneliti mengandalkan keterangan saksi mata yakni anggota penjaga pantai yang melihat pesawat pada saat-saat akan jatuh ke laut.
Sementara itu, pihak berwenang belum memastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menguraikan data-data yang diperoleh dari kotak hitam untuk bisa menjelaskan secara pasti penyebab terjadinya kecelakaan.
Pesawat ini diketahui lepas landas pada Minggu pukul 05:25 waktu Moskow dari Bandara Sochi untuk mengisi bahan bakar setelah terbang dari Pangkalan Udara militer Chkalovsky di wilayah Moskow. Dinas Keamanan Federal Rusia memastikan, saat dilakukan pengisian bahan bakar di Sochi, semua penumpang tetap berada di dalam pesawat.
Sebelumnya, pesawat Tu-154 juga terlibat dalam sejumlah kecelakaan di masa lalu, termasuk kecelakaan pada April 2010 yang menewaskan Presiden Polandia Lech Kaczynski dan anggota delegasinya. Pesawat jenis ini sudah tidak lagi digunakan untuk penerbangan komersial di Rusia. (AFP/OL-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved