Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Pembajak Pesawat Libia Bebaskan 65 Orang

24/12/2016 08:21
Pembajak Pesawat Libia Bebaskan 65 Orang
(AFP/MALTA OUT/MATTHEW MIRABELLI)

PARA pembajak telah memaksa sebuah pesawat Libia yang membawa 118 penumpang dan kru pesawat untuk mendarat di Malta, Jumat (23/12).

Para pejabat Malta melaporkan para pembajak mengancam akan meledakkan pesawat dengan menggunakan granat.

Situasi tegang terjadi di Bandara Internasional Malta selama beberapa jam saat dilakukan negosiasi.

Akhirnya sedikitnya 65 penumpang diizinkan meninggalkan pesawat.

Pesawat Airbus A320 yang dibajak ialah milik maskapai Afriqiyah Airways.

Pesawat tersebut dalam perjalanan dari kota oasis, Sabha, ke Tripoli.

Namun, pembajak meminta pilot untuk menerbangkan pesawat dan mendarat di Malta.

Televisi milik pemerintah Malta, TVM, mengatakan dalam pesawat terdapat dua pembajak yang membawa granat.

Mereka mengacam akan meledakkan pesawat Afriqiyah Airways tersebut.

Tim darurat telah dikerahkan ke lokasi kejadian di Bandara Internasional Malta.

Petugas bandara setempat hanya mengatakan bahwa ada 'intervensi pelanggaran hukum'.

Semua pesawat yang hendak mendarat di bandara tersebut pun terpaksa dialihkan.

Seorang pejabat dari maskapai Afriqiyah Airways mengatakan dua pembajak menyampaikan keinginan untuk membebaskan para penumpang.

Namun, mereka ingin tetap menyandera pilot.

Pintu pesawat dibuka pada pukul 13.44 waktu setempat dan pintu pesawat diturunkan.

Para penumpang pun turun dari pesawat.

Dalam Twitter-nya, Perdana Menteri (PM) Malta Joseph Muscat mengatakan para penumpang telah dibebaskan, tetapi tanpa membawa barang-barang mereka.

"Kelompok penumpang pertama yang terdiri atas anak-anak dan perempuan dibebaskan sekarang," kata Muscat.

Namun, sejauh ini belum diketahui apa keinginan dari para pembajak tersebut.

Wali Kota Sabha, Kolonel Hamed Al-Khayali, kepada BBC mengatakan pesawat meninggalkan bandara militer Tmenhant, Sabha, pada pukul 11.05 waktu setempat menuju Tripoli.

"Pesawat dibajak dan penyelidikan sedang dilakukan untuk memastikan bagaimana bahan peledak atau senjata bisa masuk pesawat," ujarnya.

Dia menambahkan keamanan di Tmenhant buruk dan jarak antara gedung bandara dan pesawat mencapai 5 kilometer.

"Itu ruang terbuka. Ada kemungkinan di rute itu sesuatu diselundupkan ke pesawat," tandasnya.

Namun, sebuah sumber pemerintah persatuan Libia mengatakan ada sejumlah pembajak di dalam pesawat.

Di bandara, pesawat tersebut dikepung kendaraan militer dan kendaraan medis.

Libia mengalami kekacauan sejak tergulingnya penguasa Moammar Kadhafi pada 2011.

Ini menyebabkan milisi bersenjata perang untuk menguasai negeri kaya minyak itu.

Kini Libia dilanda perang saudara.

Bahkan milisi Islamic State (IS) turut terlibat. (AFP/Hde/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya