Headline

Rakyat menengah bawah bakal kian terpinggirkan.

PM Denmark Minta Maaf atas Skandal Kontrasepsi Paksa di Greenland

Thalatie K Yani
28/8/2025 06:58
PM Denmark Minta Maaf atas Skandal Kontrasepsi Paksa di Greenland
PM Denmark Mette Frederiksen(Media Sosial X)

PERDANA Menteri Denmark Mette Frederiksen menyampaikan permintaan maaf resmi kepada perempuan Greenland yang menjadi korban program kontrasepsi paksa pada 1960-1970-an. Ia menyebut kebijakan itu sebagai bentuk “diskriminasi sistematis” yang telah menimbulkan luka fisik maupun psikologis.

“Kami tidak bisa mengubah masa lalu, tetapi kami bisa bertanggung jawab,” kata Frederiksen. “Atas nama Denmark, saya minta maaf.”

Skandal ini pertama kali terungkap lewat podcast investigasi Spiralkampagnen pada 2022. Arsip negara menunjukkan antara 1966-1970 sekitar 4.500 perempuan dan anak perempuan Inuit dipasangi alat kontrasepsi dalam rahim (IUD) tanpa sepengetahuan atau persetujuan mereka. Sejumlah korban bahkan menjadi mandul.

Sebanyak 143 perempuan kini menggugat pemerintah Denmark, 138 di antaranya masih di bawah umur ketika dipaksa dipasangi IUD. Dampak program itu begitu luas hingga laju pertumbuhan penduduk Greenland menurun drastis.

Terlambat

Mantan Perdana Menteri Greenland, Mute B. Egede, pernah menyebut praktik ini sebagai “genosida”. Pemerintah Denmark dan Greenland kemudian sepakat membentuk penyelidikan resmi, yang hasilnya dijadwalkan keluar bulan depan setelah dua tahun investigasi.

Meski menerima permintaan maaf, banyak korban menilai langkah itu datang terlambat. “Hak asasi kami dilanggar, kami menderita kerugian serius. Permintaan maaf memang penting, tapi yang lebih utama adalah pengakuan bahwa ini pelanggaran HAM,” kata psikolog Naja Lyberth, salah satu korban.

Perdana Menteri Greenland, Jens-Frederik Nielsen, menyambut baik pernyataan Frederiksen, namun menyebut permintaan maaf itu “terlambat dan menyedihkan”. Ia menegaskan, “Yang terpenting sekarang adalah memastikan kebenaran terungkap dan hal serupa tidak pernah terulang.”

Kasus ini menjadi salah satu dari serangkaian kontroversi perlakuan Denmark terhadap warga Greenland, termasuk adopsi paksa dan pemisahan anak-anak Inuit dari keluarganya, yang telah lama membayangi hubungan kedua wilayah dan memperkuat seruan kemerdekaan di Greenland. (BBC/Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya