Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
KASUS langka New World screwworm atau belatung pemakan daging ditemukan di Maryland, Amerika Serikat. Parasit ini menyerang seorang warga yang sebelumnya bepergian dari El Salvador.
Departemen Kesehatan dan Layanan Kemanusiaan AS (HHS) melalui juru bicaranya, Andrew Nixon menyebut kasus tersebut pertama kali dikonfirmasi pada 4 Agustus.
“Ini merupakan kasus pertama infestasi New World screwworm myiasis yang terkait perjalanan dari negara dengan wabah, yang teridentifikasi di Amerika Serikat,” kata Andrew Nixon seperti dikutip dari CNN Health. Namun, Andrew menambahkan bahwa risiko penularan terhadap kesehatan masyarakat di AS saat ini sangat rendah.
Selaras dengan pernyataan tersebut Departemen Kesehatan Maryland juga melalui juru bicaranya memastikan bahwa pasien yang terinfeksi kini sudah pulih.
“Tidak ada tanda penularan ke individu lain maupun hewan,” ujar juru bicara dari Departemen Kesehatan Maryland.
Sejak awal 2023, wabah New World screwworm telah meluas di kawasan Amerika Tengah. Hal ini tercatat di Belize, Kosta Rika, El Salvador, Guatemala, Honduras, Meksiko, Nikaragua, dan Panama. Lalat ini bahkan mencapai selatan Meksiko pada akhir tahun lalu, memicu kekhawatiran di kalangan peternak Amerika.
Profesor entomologi di Texas A&M University, Phillip Kaufman menyebut bahwa parasit ini sangat berbahaya bagi hewan ternak maupun hewan peliharaan. Pertumbuhan parasit ini dipicu oleh adanya luka terbuka pada hewan.
“Setelah kawin, lalat betina mencari luka pada hewan hidup untuk bertelur hingga 200–300 butir. Dalam waktu 12–24 jam, telur menetas dan langsung memakan jaringan inang, menyebabkan luka besar,” ujar Phillip Kaufman.
Jika tidak segera diobati, lalat ini bisa membunuh hewan hanya dalam satu sampai dua minggu. Lalat dapat hinggap hanya pada goresan kecil di kulit. Begitu telur menetas, belatung akan cepat masuk dan menghancurkan jaringan hidup hingga berlubang-lubang.
Untuk mencegah penyebaran lebih luas, Departemen Pertanian AS (USDA) membangun fasilitas produksi lalat steril di Texas. Fasilitas ini mampu menghasilkan hingga 300 juta lalat steril per minggu.
Selain itu, USDA juga menyiapkan dana hingga 100 juta dolar untuk teknologi tambahan seperti perangkap, obat-obatan, hingga anjing pelacak khusus untuk mendeteksi infeksi pada ternak. (CNN Health/Z-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved