Headline

Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.

PBB: 1 dari 4 Orang di Dunia Kekurangan Akses ke Air Minum yang Aman

Haufan Hasyim Salengke
26/8/2025 16:41
PBB: 1 dari 4 Orang di Dunia Kekurangan Akses ke Air Minum yang Aman
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF mengatakan layanan air, sanitasi, dan kebersihan (WASH) yang tertinggal membuat miliaran orang berisiko lebih tinggi terkena penyakit.(unicef.org)

LEBIH dari dua miliar orang di seluruh dunia masih kekurangan akses ke air minum yang dikelola dengan aman, demikian pernyataan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (26/8), memperingatkan kemajuan menuju cakupan universal masih jauh dari kata cukup cepat.

Badan-badan kesehatan dan anak PBB mengatakan satu dari empat orang di dunia tidak memiliki akses ke air minum yang dikelola dengan aman di 2024, dengan lebih dari 100 juta orang masih bergantung pada air minum permukaan - misalnya dari sungai, kolam, dan kanal.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan UNICEF mengatakan layanan air, sanitasi, dan kebersihan (WASH) yang tertinggal membuat miliaran orang berisiko lebih tinggi terkena penyakit.

Dalam sebuah studi bersama, mereka mengatakan dunia masih jauh dari jalur untuk mencapai target cakupan universal layanan tersebut pada 2030.

“Tujuan tersebut semakin jauh dari jangkauan," mereka memperingatkan. "Air, sanitasi, dan kebersihan bukanlah hak istimewa: melainkan hak asasi manusia," kata kepala lingkungan WHO, Ruediger Krech. "Kita harus mempercepat tindakan, terutama bagi komunitas yang paling terpinggirkan."

Laporan tersebut mengkaji lima tingkat layanan air minum. Terkelola dengan aman, yang tertinggi, didefinisikan sebagai air minum yang dapat diakses di tempat, tersedia saat dibutuhkan, dan bebas dari kontaminasi feses serta bahan kimia prioritas.

Empat tingkat di bawahnya adalah dasar (air yang telah ditingkatkan aksesnya kurang dari 30 menit), terbatas (telah ditingkatkan, tetapi membutuhkan waktu lebih lama), belum ditingkatkan (misalnya, dari sumur atau mata air yang tidak terlindungi), dan air permukaan.

Penurunan Konsumsi Air Permukaan

Sejak 2015, 961 juta orang telah memperoleh akses ke air minum yang dikelola dengan aman, dengan cakupan meningkat dari 68% menjadi 74%, menurut laporan tersebut.

Dari 2,1 miliar orang tahun lalu yang masih kekurangan layanan air minum yang dikelola dengan aman, 106 juta orang menggunakan air permukaan - penurunan sebesar 61 juta selama dekade terakhir.

Sementara itu, jumlah negara yang telah menghentikan penggunaan air permukaan untuk minum meningkat dari 142 negara pada 2015 menjadi 154 negara pada 2024, menurut studi tersebut.

Pada 2024, 89 negara memiliki akses universal terhadap setidaknya air minum dasar, dan 31 di antaranya memiliki akses universal terhadap layanan yang dikelola dengan aman.

Sebanyak 28 negara dengan lebih dari satu dari empat penduduknya masih kekurangan layanan dasar sebagian besar terkonsentrasi di Afrika. (AFP/CNA)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Haufan Salengke
Berita Lainnya