Polisi India: Seluruh 242 Penumpang Air India 171 Kemungkinan Tewas

PESAWAT Air India 171 tujuan London, Inggris, jatuh di kawasan permukiman kota Ahmedabad, India, pada Kamis (12/6). Kepolisian setempat menduga penumpang Air India 171 yang berjumlah 242 orang, seluruhnya tewas.

Komisioner Polisi Ahmedabad, GS Malik, dalam pernyataannya kepada kantor berita AFP, menyampaikan belum ditemukan adanya korban selamat dari peristiwa jatuhnya Air India 171 itu. “Tampaknya tidak ada indikasi adanya penumpang yang selamat. Karena pesawat jatuh di wilayah yang merupakan kawasan permukiman serta terdapat sejumlah kantor, maka jumlah korban jiwa juga bisa bertambah," ujarnya.

Sementara itu, Menteri Penerbangan Sipil India, Ram Mohan Naidu Kinjarapu, menginstruksikan agar seluruh lembaga penerbangan dan tim darurat bergerak cepat dan bersinergi dalam penanganan. “Tim penyelamat telah dikerahkan, dan segala upaya tengah dilakukan untuk memastikan bantuan medis serta dukungan evakuasi segera tiba di lokasi,” ujarnya.

Otoritas bandara menyatakan operasional untuk sementara dihentikan dan seluruh jadwal penerbangan dibatalkan hingga ada informasi lebih lanjut.

Sementara itu, pihak Boeing, produsen pesawat asal Amerika Serikat yang membuat pesawat jenis Boeing 787 Dreamliner yang digunakan dalam penerbangan itu, menyatakan tengah mencari informasi lebih rinci mengenai penyebab kecelakaan.

Rincian Penumpang

Pesawat Air India 171 dijadwalkan menuju London, dengan membawa 242 orang termasuk dua pilot dan sepuluh awak kabin. Air India merinci di dalam pesawat terdapat 169 penumpang berkewarganegaraan India, 53 warga negara Inggris, tujuh warga Portugal, dan satu penumpang asal Kanada. Namun total jumlah korban tewas jatuhnya Air India 171 ini masih belum diketahui sebab pesawat tersebut menimpa sejumlah bangunan. 

Pesawat Air India 171 jatuh di kawasan permukiman, yang di dalamnya termasuk terdapat rumah sakit dan sekolah medis. Video yang beredar di jagat maya menunjukkan detik-detik kecelakaan Air India 171, di mana pesawat itu kehilangan ketinggian dengan cepat, dengan posisi hidung pesawat ke atas. (M-1)