Headline
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Presiden sebut negara butuh kepolisian tangguh, unggul, bersih, dan dicintai rakyat.
Puncak gunung-gunung di Jawa Tengah menyimpan kekayaan dan keindahan alam yang luar biasa.
PASUKAN Filipina dan Amerika Serikat mulai melakukan latihan perang pekan ini meskipun Presiden Rodrigo Duterte yang kian lebih dekat ke Tiongkok mengancam untuk mengakhiri latihan perang bersama dan mengusir tentara Amerika dari negaranya.
Duterte menyerukan penarikan pasukan AS dari negerinya dan menjuluki Presiden AS Barack Obama sebagai 'anak haram' sebagai tanggapan atas kritik masyarakat internasional terhadap perang pemberantasan narkoba yang sedang digelarnya.
Ia juga mengumumkan penghentian latihan perang bersama seusai latihan amfibi yang melibatkan ratusan Marinir AS dan Filipina bulan lalu.
Namun, juru bicara militer Filipina Brigadir Jendral Restituto Padilla, kemarin, mengatakan latihan bersama yang melibatkan 30-40 tentara Filipina dan sejumlah pasukan khusus AS sedang berlangsung sebulan ini.
"Ini kegiatan bilateral kecil," ujar Padilla mengacu pada latihan yang dimulai pada Senin (14/11) di Pulau Palawan, pulau di barat negeri itu.
Juru bicara Angkatan Darat Filipina Benjamin Hao mengatakan sebelumnya kepada wartawan bahwa latihan tersebut bertujuan menguji keterampilan dasar berperang tentara Filipina dan memperbaiki hubungan di antara dua pasukan tersebut.
Harry Haris, Komandan Komando Pasifik AS, mengatakan di Washington, bahwa kerja sama militer antara AS dan Filipina tidak akan berubah meski Presiden Duterte mengusir pasukan AS dari negerinya.
Dia mengatakan pasukan khusus masih tetap melatih militer Filipina di selatan negeri itu dalam menumpas terorisme.
Selain itu, pesawat pengawas AS masih berotasi di Pangkalan Udara Clark dan rencana kerja sama pertahanan yang disepakati dengan pemerintahan terdahulu masih sesuai dengan jalurnya.
"Ada lima pangkalan yang telah diizinkan Filipina untuk kami gunakan. Itu tidak berubah sampai saat ini. Tidak ada alasan juga untuk mengubahnya," ujar Harrys.
Militer Filipina mengatakan mereka masih menunggu perintah dari Duterte apakah latihan perang bersama dengan sekutu pertahanan utama Filipina itu akan tetap diadakan pada tahun depan.
Filipina menggelar 28 latihan perang bersama setiap tahunnya.
Duterte terang-terangan menunjukkan kebenciannya pada AS.
Ia memerintahkan pasukan khusus 'Negeri Paman Sam' itu untuk meninggalkan wilayah Mindanao, Filipina selatan.
Mantan Wali Kota Davao itu juga mengancam akan membatalkan perjanjian yang bertujuan melawan ekspansi Tiongkok di Laut China Selatan seiring dengan upayanya membujuk Beijing untuk memberikan bantuan dan investasi.
Perang Duterte dalam melawan narkoba sejak ia menjabat Juni lalu telah menewaskan 4,000 orang.
Hal itu memicu keprihatinan PBB, Uni Eropa, dan kelompok-kelompak hak asasi manusia terhadap dugaan pembunuhan di luar hukum dan pelanggaran hukum. (AFP/*/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved