Headline
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.
PASUKAN khusus Irak berjuang, kemarin, untuk membersihkan daerah-daerah yang direbut kembali dari kelompok Islamic State (IS) di sepanjang tepi timur Kota Mosul, tempat kelompok itu membangun benteng dan kubu pertahanan di lingkungan perumahan.
Pergerakan IS ke daerah-daerah padat penduduk di Mosul menghadirkan tantangan berat bagi pasukan Irak. Kehadiran sipil membuat mereka tidak dapat bersandar banyak pada serangan udara.
"Ada banyak warga sipil dan kami mencoba untuk melindungi mereka," kata Letnan Kolonel Muhanad al-Timimi. "Ini merupakan salah satu pertempuran paling sulit yang kita hadapi sampai sekarang," tegasnya.
Banyak warga sipil melarikan diri dari zona pertempuran, sedangkan militan IS menyekap penduduk untuk digunakan sebagai perisai manusia. Hal itu mempersulit komandan Irak di lapangan mendapatkan persetujuan untuk serangan udara koalisi yang dipimpin AS.
Pasukan khusus Irak termasuk tentara negara terbaik, tetapi mereka sebagian besar masih mengandalkan dukungan serang-an udara untuk membersihkan medan. Pasukan Irak menghadapi perlawanan sengit dari IS, termasuk bom-bom pinggir jalan, penembak jitu, dan serang-an bom mobil bunuh diri.
Pasukan Irak pertama kali memasuki sisi timur Kota Mosul, Selasa (1/11). Pada Jumat (4/11), pasukan mulai benar-benar menginjakkan kaki di Mosul, tapi sejauh ini hanya bisa merangsek sekitar satu kilometer ke dalam kota. Sementara itu, pasukan di lini selatan kota masih sekitar 20 kilometer dari pusat Kota Mosul.
IS merebut Mosul pada 2014, dan memiliki banyak waktu untuk mendirikan benteng. Parit dan tanggul telah mengubah jalan-jalan dan gang-gang kota itu. Tembok-tembok beton telah menutup akses ke daerah lain.
"Daesh menggali parit yang mereka isi dengan air dan mereka memiliki banyak penyerang bunuh diri dan bom mobil," ujar Al-Timimi, menggunakan akronim bahasa Arab untuk IS.
Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengunjungi pasukannya di lini timur Mosul. Ia membawa pesan kepada warga sipil di kota itu yang selama ini 'disandera IS'. "Kami akan segera membebaskan kalian," Abadi bertekad.
Pemimpin Irak memperingatkan IS agar meletakkan senjata mereka jika masih ingin hidup. Ia mengatakan pasukan pemerintah tidak akan mundur dan tidak akan terpatahkan.
Bom bunuh diri
Di tengah upaya mempertahankan diri dari serangan pasukan koalisi, IS melancarkan serangan bom bunuh diri di dua kota di utara Irak, Tikrit dan Samarra, kemarin. Serangan tersebut menewaskan sedikitnya 18 orang dan melukai lebih dari 30 orang.
Para pejabat mengatakan seorang pengebom meledakkan bom mobil di jalan pintu masuk Tikrit dan seorang lainnya meledakkan ambulans di Samarra.
Jassem al-Jbara, kepala komisi keamanan Provinsi Salaheddin, tempat kedua kota itu berada, mengatakan serangan di Tikrit menewaskan 12 orang dan melukai 20 lainnya. Sementara itu, serangan bom di Samarra menewaskan enam orang dan melukai 12 lainnya.
Kelompok IS mengklaim kedua serangan tersebut. Kelompok tersebut mengatakan kedua pelaku sebagai Al-Moslawi yang berarti 'mereka berasal dari Mosul'. (AFP/AP/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved