Pertempuran Sengit di Kamp Pengungsi Palestina Setelah Serbuan Konvoi Israel

PERTEMPURAN sengit dilaporkan terjadi setelah konvoi kendaraan Israel menyerbu kamp pengungsi Balata dan Askar di timur Nablus di Tepi Barat yang diduduki, menurut laporan kantor berita Wafa.

Militer Israel menangkap seorang pria Palestina di kamp Askar, sementara di kamp Balata, tentara Israel memanjat ke atap-atap rumah di tengah baku tembak berat dan dilaporkan menembaki sebuah ambulans.

Brigade Martir Al-Aqsa, sebuah koalisi kelompok bersenjata Palestina di Tepi Barat yang diduduki, mengatakan mereka menargetkan buldoser Israel di kamp Balata dengan tembakan dan alat peledak, menyebabkan korban.

Baca juga : Pejabat Senior Hamas Tewas dalam Serangan Udara Israel di Sekolah Gaza

Sementara itu, Militer Israel mengatakan jet tempurnya telah mencegat dua "target udara mencurigakan" di atas kota Eilat di selatan.

Dalam sebuah unggahan di X, militer Israel mengatakan "peringatan untuk tembakan roket dan rudal" diaktifkan di area industri Eilat setelah target-target tersebut "bergerak menuju wilayah Israel dari timur". Tidak ada korban yang dilaporkan dalam insiden tersebut, tambahnya.

Kota paling selatan Israel telah menghadapi serangan roket berulang dalam beberapa bulan terakhir, sebagian besar diklaim oleh Perlawanan Islam di Irak, sebuah koalisi kelompok bersenjata yang didukung Iran di Irak.

Baca juga : Pasukan Israel Kuasai Penyeberangan Rafah Bagian Palestina

Pertempuran juga terjadi di bagian barat Kota Gaza, sangat dekat dengan garis pantai. Pasukan Israel juga menargetkan berbagai area di seluruh Kota Gaza.

Tim pertahanan sipil berhasil mencapai area yang sebagian ditarik pasukan Israel dan mereka berhasil mengambil 60 jenazah warga Palestina yang terbunuh selama invasi darat.

Sebagian besar warga Palestina ini, menurut saksi dan kesaksian, adalah orang-orang yang dieksekusi oleh pasukan Israel saat mereka mencoba mengevakuasi dan melarikan diri dari area setelah terjebak di tengah serangan udara, tembakan langsung, dan serangan quadcopter.

Itu adalah hari yang sangat sulit bagi tim pertahanan sipil dan paramedis yang berusaha mengambil jenazah. (Al Jazeera/Z-3)