Headline

KPK akan telusuri pemerasan di Kemenaker sejak 2019.

PBB Hentikan Kirim Bantuan Kemanusiaan

Indah Hoesin
21/9/2016 04:00
PBB Hentikan  Kirim Bantuan Kemanusiaan
(AFP/OMAR HAJ KADOUR)

PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) menghentikan semua pe­ngiriman bantuan kemanusiaan ke Suriah sebagai respons atas serangan udara terhadap konvoi truk pembawa bantuan di dekat Aleppo, Senin (19/9) malam. Serangan terjadi menyusul runtuhnya gencatan damai antara pemerintah Suriah dan kelompok pemberontak. “Sebagai langkah keamanan langsung, pergerakan konvoi lainnya di Suriah telah dihentikan,” ucap Jens Laerke, juru bicara badan kemanusiaan PBB di Jenewa, Swiss, Selasa (20/9). Serangan tersebut, kata Laerke, merupakan hari yang sangat kelam bagi kemanusiaan di Suriah dan seluruh dunia. “Perlu penyelidikan independen untuk mengungkap serangan tersebut,” tegasnya.

PBB mengatakan sedikitnya 18 truk dari 31 kendaraan yang berkonvoi hancur. Mereka diserang saat akan menyalurkan bantuan kemanusiaan ke wilayah yang sulit dijangkau, Kota Orum al-Kubra. Beberapa kendaraan yang berisi gandum, pakaian musim dingin, dan perlengkapan medis itu hancur terkena serangan. Truk-truk itu diketahui tengah melakukan bongkar muat di sebuah gudang SARC di Kota Orum al-Kubra saat serangan terjadi. Sebuah klinik kesehatan yang berada di dekat gedung tersebut juga rusak parah. Federasi Palang Merah Internasional dan Masyarakat Bulan Sabit Merah mengatakan serangan itu menewaskan sekitar 20 orang. Pemantau Hak Asasi Manusia (HAM) di Suriah mengatakan 12 relawan Bulan Sabit Merah Arab Suriah (SARC) dan pengemudi tewas dalam serangan tersebut termasuk Ketua SARC Kubra, Omar Barakat. Kepala urusan bantuan PBB, Stephen O’Brien, mengatakan sejumlah laporan menyebutkan banyak orang yang tewas atau terluka serius akibat serangan itu. “Ini sangat jelas, jika serangan mematikan ini ditemukan sengaja menargetkan bantuan kemanusiaan, itu adalah kejahatan perang,” ujar O’Brien. “Pemberitahuan tentang konvoi pengangkut bantuan yang rencananya diberikan kepada 78 ribu penduduk sipil telah diberitahukan kepada seluruh pihak yang berkonflik dan telah jelas ditandai sebagai konvoi kemanusiaan.”

Runtuh
Serangan terhadap konvoi kemanusiaan itu terjadi bebe-rapa jam setelah militer Suriah mengumumkan berakhirnya gencatan senjata yang digagas Amerika Serikat (AS) dan Rusia untuk menghentikan konflik di negara itu sejak Senin (19/9) .
Setelah penghentian itu, militer Suriah segera memulai kembali sejumlah serangan dengan sasaran kelompok pemberontak. Sejumlah serangan udara diluncurkan ke berbagai wilayah termasuk Aleppo dan wilayah timur Damaskus yang dikuasai pemberontak, juga ke Kota Talbisseh. Pemantau hak asasi manusia (HAM) mengatakan 36 orang tewas dalam pertempuran di wilayah tersebut. Seorang koresponden AFP yang berada di Aleppo melaporkan pengeboman dan bunyi sirine hampir tidak pernah berhenti. Militer Suriah mengumumkan berakhirnya gencatan senjata dengan menuduh kelompok pemberontak melanggar lebih dari 300 kali dan gagal memberikan komitmen dalam perjanjian Rusia-AS itu. Sementara itu, dengan ber-akhirnya gencatan senjata, 275 ribu penduduk sipil yang masih terjebak di Aleppo kembali harus hidup dalam kekhawa-tiran. (AFP/AP/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya