Headline
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.
CARLOS Parra, 30, kini tak lagi bisa melakoni salah satu rutinitas hariannya ketika bangun pagi. Biasanya, begitu beranjak dari tempat tidur, ia langsung bermain dengan Nina, seekor anjing bokser albino kesayangannya lalu memberi dia makan. Apa mau dikata, Nina kini hanya bisa berbaring lemah di samping ranjang tidurnya. Bulu-bulunya yang tebal kini tak lagi indah. Justru yang kini terlihat ialah beberapa ruas tulang rusuk yang satu per satu mulai menonjol. Tak ada lagi candaan antara hewan peliharaan dan majikannya itu, kecuali saling menatap lemah. Jangankan untuk memberi makan hewan kesayangannya itu, untuk menghidupi dirinya sendiri pun Carlos kini kesulitan. Krisis ekonomi yang ditandai melambungnya inflasi hingga hampir 500% membuat sebagian warga Venezuela terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Carlos yang dulunya bekerja di sebuah toko sepatu pun, kini menganggur.
"Ini sangat menyedihkan. Saya sangat terpukul ketka saya makan dan dia menonton saya dengan rasa lapar. Saya pun tidak bisa berbuat apa-apa lagi," kata Carlos. Pengalaman Carlos dialami juga sebagian warga Venezuela, termasuk kalangan kelas menengah. Akhirnya, mereka membiarkan hewan-hewan peliharaan itu kelaparan dan beberapa terpaksa ditinggalkan di jalanan. Memang tidak ada data yang pasti tentang itu, tetapi para aktivis pencinta binatang dan dokter-dokter hewan menyaksikan banyak anjing dan kucing yang ditinggalkan di taman-taman kota. Kini, jika Anda berjalan-jalan di Caracas, ibu kota Venezuela, beberapa anjing akan terlihat mengasi-ngais sampah di jalanan dan itu pemandangan yang lumrah. Hewan itu terlihat kurus, kotor, dan tak lagi terurus. Kepala Asosiasi Dokter Hewan di Caracas, Russer Rios, mengatakan setidaknya 10 hewan peliharaan ditinggalkan setiap harinya oleh sang pemilik.
Mancilla, pemilik hewan peliharaan, mengatakan harga makanan anjing sangat mahal. Bahkan bisa dua kali lipat dari gaji satu hari untuk mereka yang berpenghasilan upah minimum. Menurut Mancilla, kondisi itu sangat menyulitkan karena dia terpaksa harus memilih antara mengutamakan makanan bagi keluarga atau hewan peliharaan. "Bagaimana mungkin kami memperhatikan hewan peliharaan lagi. Kami sendiri saja terkadang tidur dengan perut kosong," katanya. Kondisi di kebun binatang pun setali tiga uang. Para pekerja di sana mengatakan mereka tidak memiliki cukup makanan untuk hewan seperti harimau dan tapir. Di arena pacuan kuda Santa Rita di wilayah barat Maracaibo, 72 kuda tewas karena kelaparan atau kekurangan gizi. "Krisis ini tidak memberikan kami pilihan lain," tutur Maria Galindo, seorang warga yang terpaksa menawarkan anjing kesayangannya yang berusia 5 tahun untuk diadopsi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved