Menlu Retno: Antusiasme Dunia terhadap BDF ke-15 Sangat Tinggi

PENYELENGGARAAN Bali Democracy Forum (BDF) ke-15 yang sudah berlangsung sejak Rabu (7/12) menarik antusiasme dari dunia internasional. Akibat keterbatasan ruangan, Indonesia harus menolak sejumlah delegasi.

"Jadi kita kemarin menyampaikan, untuk registrasi kita terpaksa harus batasi karena kapasitas ruangan tidak mencukupi," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat memberikan keterangan secara virtual di sela acara BDF, Kamis (8/12).

Menurut dia, BDF kali ini mengembangkan konsep baru, yang lebih interaktif. Berbeda dengan dua tahun terakhir, mayoritas dari peserta BDF kali ini hadir secara fisik.

"BDF yang ke-15 tahun ini dihadiri oleh 323 peserta dari 112 negara dan 5 organisasi internasional, dan 52 di antaranya hadir secara virtual," paparnya.

Baca juga:  Buka BDF ke-12, Menlu Sampaikan Kaitan Demokrasi dan Inklusivitas

Turut berpartisipasi melalui message virtualnya adalah Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, sejumlah Menteri Luar Negeri, Wakil Menteri Luar Negeri dan lain-lainnya.

BDF tahun ini mengambil tema Democracy in a Changing World: Leadership and Solidarity. Tema ini, ucap Retno, sangat relevan dengan situasi dunia saat ini yang sedang menghadapi berbagai tantangan luar biasa.

Guna menghadapi tantangan tersebut, sambung Retno, diperlukan collective leadership dan juga solidarity dunia yang kuat dan efektif. Presidensi Indonesia di G20 menunjukkan leadership dan solidarity yang sangat kuat memang sedang diperlukan oleh dunia saat ini.

"Nilai-nilai demokratis seperti inklusivitas dan dialog menjadi pegangan Indonesia dalam menjalankan Presidensi G20 sehingga hasilnya baik di tengah tingginya pesimisme pada saat itu," pungkasnya.(OL-5)