Headline

Disiplin tidak dibangun dengan intimidasi.

Penyelamat Cinta Terlarang di Negeri Hindustan

14/2/2015 00:00
Penyelamat Cinta Terlarang di Negeri Hindustan
(AFP/Rebecca CONWAY)
VANDNA, 22, meninggalkan seluruh keluarga dan teman-temannya untuk melarikan diri dari rumah orangtuanya di India, bersama pria yang dicintainya. Ia terpaksa menjadi tunawisma dan berhenti menempuh pendidikan di sebuah sekolah akuntansi dan bisnis.

Namun, berkat Love Commandos, sebuah organisasi berbasis di New Delhi, India, Vandna dan suaminya, Dilip, memiliki atap untuk berteduh.

Organisasi yang terbentuk pada 2010 itu merupakan gagasan mantan wartawan Sanjoy Sachdev.

Ia mendirikan organisasi tersebut setelah ia menemukan seorang pemuda yang dituduh melakukan pemerkosaan oleh keluarga kekasihnya.

Sejak saat itulah, Sachdev membantu ribuan pasangan kekasih yang tidak direstui keluarga mereka.

Sachdev memberikan mereka perlindungan dan tempat tinggal serta akses untuk mendapatkan bantuan hukum.

Organisasi Sachdev berupaya mendobrak konservativisme kehidupan sosial di India.

Seperti kebanyakan orangtua di India, orangtua Vandna mengharapkan anak mereka mau menikah dengan pria pilihan mereka.

Namun, orangtua Vandna marah besar ketika mengetahui anaknya memiliki hubungan cinta dengan Dilip.

Orangtua Vandna kemudian mengeluarkan perempuan itu dari sekolah dan langsung mengatur pernikahan dengan pria yang mereka pilihkan untuknya.

Vandna pun melarikan diri dari rumah keluarganya sehari sebelum pernikahan yang tidak diinginkannya itu terjadi.

"Saya belum menghubungi orangtua atau teman-teman sejak saya meninggalkan mereka," kata Vandna pada AFP sembari duduk di samping Dilip di sebuah apartemen sederhana yang diberikan Love Commandos kepada mereka.

Modernisasi di India mungkin berjalan dengan cepat. Namun, kata Sachdev, aksi kekerasan dan pelanggaran hak yang dilakukan orangtua terhadap anak mereka masih menjadi permasalahan yang terus berulang.

"Karena kasta, agama, masalah status ekonomi atau sosial, berkali-kali orangtua masih menentang hubungan percintaan anak-anak mereka," kata Sachdev.

Pemaksaan kehendak orangtua kerap berujung pada pembatasan akses pendidikan hingga pemenjaraan.

"Banyak anak muda mencoba meyakinkan orangtua mereka untuk menerima pernikahan mereka. Namun, hal itu sering berakhir dengan pemberhentian pendidikan bagi anak gadis dan pemenjaraan. Bahkan bisa berujung pada pembunuhan dengan dalih demi kehormatan," kata Sachdev.

Selama berabad-abad, banyak pasangan muda di India menjadi korban pembunuhan karena keluarga atau masyarakat tidak menyetujui hubungan mereka.

Pembunuhan biasanya dilakukan oleh keluarga dekat atau tetua desa untuk melindungi reputasi dan kebanggaan keluarga.

Sachdev mengatakan insiden kekerasan dalam pernikahan paksa sering kali tidak dilaporkan. Bahkan, polisi sering kali menutup mata pada aksi-aksi tersebut. (Donny Andhika AM/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya