Pengiriman Vaksin Covid-19 di AS Dimulai

AMERIKA Serikat (AS), Minggu (13/12), mulai mengirimkan vaksin covid-19 secara nasional ketika negara tersebut meluncurkan upaya vaksinasi besar-besaran.

Pekerja yang memakai masker di pabrik Pfizer di Michigan mulai mengemas pengiriman pertama vaksin yang dikembangkan dengan mitra Jerman BioNTech dalam es kering, tidak lama setelah pukul 06.30 waktu setempat, Minggu (13/12).

Truk pengiriman dengan peralatan pendingin khusus diluncurkan dari fasilitas di Kalamazoo, Michigan. Jasa pengiriman FedEx dan UPS mengerahkan armada truk dan pesawat untuk membawa kargo berharga itu ke 50 negara bagian.

Baca juga: Masa Karantina Wajib Covid-19 di Malaysia 10 Hari

Ada 2,9 juta dosis awal akan diberikan pada Rabu (16/12), dengan para pejabat mengatakan 20 juta warga AS dapat menerima rejimen dua suntikan pada akhir tahun dan 100 juta pada Maret.

Petugas kesehatan dan penghuni panti jompo akan menjadi yang pertama dalam antrean untuk menerima vaksin covid-19 tersebut.

Pejabat federal mengatakan pengiriman pertama vaksin Pfizer akan menyebar, yakni tiba di 145 pusat distribusi pada Senin (14/12), dengan tambahan 425 tempat mendapatkan pengiriman pada Selasa (15/12), dan sisanya 66 pada Rabu (16/12). Vaksin tersebut dibagikan berdasarkan populasi orang dewasa di setiap negara bagian.

"Hari ini, kami tidak mengangkut barang, kami menyampaikan harapan," kata Wakil Presiden Boyle Transportation Andrew Boyle, yang disewa UPS untuk membantu mengangkut vaksin dari pabrik ke pesawat yang menunggu di Lansing, Michigan.

"Rasanya luar biasa," kata karyawan Boyle, Bonnie Brewer, 56 setelah kargo diserahkan dengan aman.

Para pekerja bertepuk tangan dan bersiul saat kotak pertama menuju ke truk. Momen yang ditunggu-tunggu datang ketika jumlah kematian AS mendekati 300.000.

AS telah mencatat jumlah kematian tertinggi di dunia, sekarang melebihi 298.500. Adapun jumlah kasus di AS sebanyak 16,1 juta.

Di seluruh dunia, setidaknya ada 1,6 juta kematian sejak wabah muncul di Tiongkok, Desember lalu, dan ada 71,6 juta kasus secara keseluruhan. (AFP/CNA/OL-1)