Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
PEMBICARAAN damai Suriah kian tidak menentu. Pertemuan di Jenewa, Swiss, kemarin, tak mencapai kata sepakat. Hal itu disebabkan perbedaan pendapat soal pemerintahan transisi yang digagas kelompok oposisi Suriah yang tergabung dalam Komisi Negosiasi Tinggi (HNC).
HNC mengusulkan pembentukan pemerintah transisi Suriah tanpa Presiden Bashar al-Assad. Sementara itu, utusan pemerintah Suriah menolak gagasan yang diajukan kelompok oposisi.
Upaya mengakhiri konflik Suriah amat mungkin tidak dicapai dalam waktu dekat. Apalagi milisi bersenjata Syiah asal Libanon, Hezbollah, juga menegaskan pihaknya tidak akan meninggalkan Suriah.
Hezbollah tetap mendukung rezim Al-Assad selama kelompok Islamic State (IS) dan kelompok oposisi yang berafiliasi dengan jaringan Al-Qaeda belum dikalahkan.
“Semua yang dikatakan mengenai penarikan kami dari Suriah ialah tidak benar,” kata pemimpin Hezbollah, Hassan Nasrallah, kepada jaringan televisi Libanon Al-Mayadeen, Senin (21/3) waktu setempat.
Utusan pemerintah Suriah juga bersuara keras. “Pembentukan pemerintahan transisis prematur dibicarakan,” ujarnya. (AFP/Drd/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved