Headline

Bansos harus menjadi pilihan terakhir.

Tidak Ada Obama di antara para Penyamun

22/3/2016 04:50
Tidak Ada Obama di antara para Penyamun
(AFP)

SEJAUH ini memang belum ada studi atau survei yang menjelaskan mengenai tingkat kesukaan masyarakat Kuba terhadap Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama.

Namun, posisi presiden kulit hitam pertama AS di negara yang lama berseteru dengan Washington itu bisa diketahui di Rogues' Gallery, Havana.

Galeri yang berada di Museum of the Revolution itu bisa dibilang semacam ruang kebencian atau galeri 'penyamun'.

Di sana terpajang gambar atau kartun para mantan pemimpin AS yang dibenci rakyat Kuba.

Namun anehnya, di galeri itu tidak ada potret Obama.

Galeri itu hampir menjadi pemberhentian wajib bagi para wisatawan yang akrab dengan Revolusi Kuba 1959, yang akhirnya membawa negara di Karibia itu bergabung dengan blok komunis, satu-satunya negara di Benua Amerika yang melakukannya di era itu.

Ruang 'penyamun' itu menampilkan gambar bekas Presiden AS yang dianggap oleh Havana memperburuk dan membawa hubungan Kuba-AS ke titik nadir, misalnya Ronald Reagan yang digambarkan sebagai seorang koboi dan George HW Bush ditampilkan mengenakan pakaian kaisar Romawi.

Selain dua pemimpin AS itu, ada juga potret George W Bush yang mengenakan helm Nazi dan dengan telinga keledai.

Pendahulu Obama itu termasuk yang paling dibenci di negara itu.

Tanda-tanda atau penjelasan yang mendeskripsikan arti dari pameran atau setiap potret yang terpajang di sana tertulis dalam bahasa Inggris, Prancis, dan Spanyol.

Pada salah satu penjelasan disebutkan bahwa para mantan presiden tersebut semuanya 'bajingan' atau 'penyamun', yang akhirnya semakin memperkuat Revolusi Kuba dan membuat sosialisme suatu keniscayaan.

Gambar-gambar kartun yang ukurannya lebih besar daripada potret hidup tokohnya itu sering membuat pengunjung tidak nyaman.

Namun, tak sedikit dari mereka yang justru malah tertawa.

Seorang pemuda Kuba yang bertindak sebagai pemandu wisata, Christopher, mengaku sering ditanya mengapa tidak ada potret Obama di sana.

"Saya selalu ditanya soal Obama sepanjang waktu.Namun, kami (warga Kuba) melihat Obama sebagai presiden yang telah meningkatkan hubungan (Havana-Washington). Kami tidak menemukan dia sebagai figur yang kasar," jelasnya.

Obama sendiri, mulai hari ini, mengawali kunjungannya selama tiga hari di Kuba.

Itu merupakan kunjungan pertama Presiden AS di Havana sejak 90 tahun terakhir.

Presiden terakhir Amerika Serikat yang mengunjungi Havana ialah Calvin Coolidge pada 1928. (AFP/Hufan Hasyim Salengke/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Msyaifullah
Berita Lainnya