Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
HUBUNGAN diplomatik Indonesia dan Australia mengalami pasang surut beberapa tahun terakhir.
Namun, keduanya berkomitmen untuk terus mempererat hubungan, terutama di bidang ekonomi.
Senin (21/3), Menteri Luar Negeri (Menlu) Australia Julie Bishop dan Menlu RI Retno Marsudi melakukan pertemuan bilateral, di Jakarta.
Pertemuan itu membahas sejumlah isu sebelum penyelenggaraan 6th Ministerial Conference of Bali Process, 22-23 Maret 2016.
Menlu RI menyambut baik kunjungan Menlu Australia yang berkomitmen memperkuat hubungan ekonomi, pendidikan, dan hubungan orang per orang (people to people) dengan Indonesia.
"Kami berkomitmen untuk menguatkan diskusi antara Indonesia-Australia. Ini sangat penting untuk menguatkan ikatan orang per orang dan juga untuk eksplorasi," kata Menteri Retno.
Pada pertemuan bilateral itu, kedua menlu juga membahas isu regional dan multilateral di bidang perdagangan dan investasi serta ekonomi digital.
Karena melihat potensi tersebut, Australia secara resmi akan membuka Kantor Konsulat Jenderal di Makassar.
"Selasa (22/3) saya akan secara resmi membuka Kantor Konsulat Jenderal Australia yang baru di Makassar mengingat adanya kebutuhan kerja sama ekonomi. Makassar yang merupakan kota terbesar ke-5 di Indonesia akan menjadi lokasi (strategis) ekonomi," terang Bishop pada kesempatan yang sama.
Kunjungan Bishop ke Jakarta kemarin merupakan kunjungan keduanya sebagai Menlu Australia ke Indonesia.
Menurutnya, ada potensi ekonomi yang tak terbatas antara Indonesia-Australia yang kini bernilai US$15 miliar.
Berdasarkan data kementerian luar negeri RI, nilai perdagangan bilateral dan ekspor Indonesia ke Australia serta nilai investasi Australia ke Indonesia terus menurun.
Pada 2015, nilai investasi Australia sebesar US$167,9 juta dari 443 proyek. Jumlah itu turun dari tahun sebelumnya, US$647,3 juta, yang berasal dari 226 proyek.
Kerja sama pendidikan
Selain kerja sama ekonomi, kedua menlu juga berdiskusi mengenai aspek pendidikan.
Bishop mengatakan saat ini pemerintah Australia menginisiasi sejumlah mahasiswa untuk menuntut ilmu di tujuh negara di luar Australia.
Indonesia menjadi pilihan utama siswa-siswi 'Negeri Kanguru' itu.
Dengan adanya program inisiasi pemerintah ini, akan ada 2.000 mahasiswa Australia yang bersekolah di Indonesia.
"Saya sangat senang untuk berdiskusi dengan Menlu Retono lebih dalam lagi untuk melanjutkannya ke pertemuan di level lebih tinggi antara kedua negara," kata Bishop yang kemarin juga bertemu dengan Wakil Presiden Jusuf Kalla.
Selain soal pendidikan dan ekonomi, Indonesia dan Australia juga berkomitmen bekerja sama dalam penanggulangan terorisme. (ant/I-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved