Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
MASIH berpikir untuk berjalan-jalan ke Singapura?
Siap-siaplah merogoh kocek yang dalam.
Biaya hidup di negeri yang berjarak sepelemparan batu dari Pulau Batam itu ternyata paling mahal di dunia.
Rata-rata 1 kg roti di Singapura dihargai US$3,40 (Rp44.529).
Harga tersebut lebih mahal jika dibandingkan dengan 1 kg roti di London, Inggris, yakni (US$2,46), dan Copenhagen, Denmark, (US$3,23).
Hal yang sama berlaku bagi harga satu botol anggur.
Rata-rata satu botol anggur di Singapura dijual US$22,39 (Rp239 ribu) atau lebih mahal dari negara utama pengonsumsi anggur, yakni Paris, Prancis.
Di Paris, harga rata-rata satu botol anggur seharga US$10,71 (Rp140 ribu).
Di New York, AS, harga anggur lebih murah 8,36%.
Untuk para perokok, Singapura juga bukan tempat yang nyaman untuk merokok.
Selain mencari tempatnya yang sulit, harganya juga selangit.
Harga rata-rata 20 rokok bermerek di Singapura dibanderol US$9,15 (Rp119 ribu) per bungkus.
Harga tersebut lebih mahal jika dibandingkan dengan Hong Kong dan Zurich, Swiss, yang masing-masing seharga US$7,48 dan US$8,57 per bungkus.
Di kategori lain, seperti harga kendaraan dan biaya memiliki serta merawat mobil, Singapura secara konsisten tetap nomor satu.
Sistem sertifikasi kepemilikan mobil yang kompleks di Singapura menyebabkan biaya memiliki mobil di Singapura menjadi sangat mahal.
Bahkan, opsi menggunakan angkutan umum tak jauh berbeda.
Biaya transportasi di Singapura 2,7 kali lebih mahal jika dibandingkan dengan New York.
Di samping Seoul, Singapura juga merupakan kota yang sangat mahal untuk membeli pakaian dan membayar biaya utilitas.
Meski berada di posisi atas negara termahal, Singapura masih relatif murah untuk kategori lainnya.
Untuk bahan makanan dasar, Singapura dan New York memiliki harga yang sama.
Jika dibandingkan dengan Seoul, Korea Selatan (Korsel), harga makanan di Singapura 33% lebih murah.
Harga makanan dasar di Tokyo lebih mahal 26% jika dibandingkan dengan Singapura dan 28% lebih mahal di Hong Kong.
Dengan biaya hidup yang cukup besar tersebut, masyarakat Singapura yang berpenghasilan bawah dan menengah rata-rata memiliki dua sumber pendapatan.
Suami dan istri umumnya harus bekerja untuk menutupinya. (The Economist/Independent/Aya/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved