Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Indonesia Perkuat Diplomasi Perdamaian

Faustinus Nua
14/8/2020 05:30
Indonesia Perkuat Diplomasi Perdamaian
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi.(ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)

MENTERI Luar Negeri RI Retno Marsudi mengatakan, di tengah tantangan pandemi covid-19, Indonesia terus mengambil perannya untuk menjaga perdamaian di dunia melalui berbagai upaya diplomasi.

“Pandemi telah meningkatkan kerentanan negara-negara terdampak konflik. Beberapa negara bahkan terancam jatuh kembali ke jurang krisis,” kata Retno pada Debat Terbuka Virtual Dewan Keamanan PBB mengenai Pandemi dan Tantangan Bina Damai, sesuai keterangan Kemenlu RI, kemarin.

Sebagai Presiden DK PBB, pada Agustus 2020, Menlu Retno menggarisbawahi tiga poin utama untuk meresposn tantangan global yang semakin meningkat dalam usaha menjaga perdamaian dunia pada situasi pandemi.

Pertama, aspek bina damai perlu menjadi bagian dalam upaya penanggulangan pandemi secara komprehensif. Selanjutnya, perlu memastikan partisipasi inklusif para pemangku kepentingan lokal dalam upaya bina damai.

Prioritas lainnya ialah menciptakan lingkungan internasional yang kondusif untuk mendukung upaya bina damai di masa pandemi.

Kedua, Menlu Retno menegaskan upaya bina damai membutuhkan sinergi antara badan kerja dalam sistem PBB. Dalam hal ini, PBB harus mengintegrasikan pendekatan yang sensitif terhadap konflik dalam upaya penanganan pandemi. Gencatan konflik dan jeda kemanusiaan akan memampukan tersalurkannya bantuan dan perawatan covid-19 dengan tepat waktu kepada warga sipil dalam konflik.

Ketiga, penting untuk mengoptimalisasikan penggunaan sumber daya yang terbatas untuk upaya bina damai karena mayoritas negara terdampak konflik tersebut dihadapkan dengan pada pilihan yang sulit antara pengeluaran untuk infrastruktur kesehatan atau pembangunan perdamaian.

 

Porsi bantuan

Dalam konteks bina damai, Indonesia menggarisbawahi laporan terbaru Sekjen PBB mengenai Pembangunan dan Pertahanan Perdamaian yang mencatat adanya penurunan porsi bantuan luar negeri untuk pembangunan perdamaian di negara-negara yang terdampak konflik.

Pendanaan inovatif seperti Kerja Sama Selatan-Selatan dan Triangular serta institusi filantropis menjadi penting dalam menghadapi situasi ini.

Di tengah meningkatnya ketidakpastian yang disebabkan pandemi, upaya bina damai dan upaya perdamaian berkelanjutan menjadi semakin sulit untuk dilakukan. Namun, Menlu Retno optimistis situasi krisis ini dapat membuka jalan bagi perdamaian. “Mari kita gunakan momentum ini untuk semakin memajukan perdamaian,” ujarnya.

Pertemuan DK PBB yang dipimpin langsung Menlu Retno dihadiri seluruh negara anggota DK PBB. Pertemuan mengha dirkan sejumlah pembicara, di antaranya Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dan mantan Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon. (X-11)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Riky Wismiron
Berita Lainnya