Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
AMERIKA Serikat (AS) telah mengumumkan sanksi terhadap politisi Tiongkok yang disebut bertanggung jawab atas pelanggaran HAM terhadap minoritas muslim di Xinjiang.
Tiongkok dituduh melakukan penahanan massal, penganiayaan agama, dan sterilisasi paksa terhadap warga Uighur dan minoritas lainnya. Sanksi tersebut menargetkan kepentingan keuangan bos Partai Komunis daerah Chen Quanguo dan tiga pejabat lainnya.
Pihak Tiongkok diperkirakan telah menahan sekitar 1 juta orang, mayoritas warga Uighur di wilayah Xinjiang, di kamp pendidikan ulang dalam beberapa tahun terakhir. Chen, yang duduk di Politbiro Partai Komunis yang kuat, merupakan pejabat Tiongkok berpangkat paling tinggi yang
pernah terkena sanksi AS, kata pemerintahan Trump.
Dia dipandang sebagai arsitek kebijakan Beijing terhadap minoritas dan sebelumnya bertanggung jawab di Tibet. Pejabat lain yang menjadi target ialah Wang Mingshan, Direktur Biro Keamanan Umum Xinjiang; Zhu Hailun, seorang anggota partai senior di Xinjiang; dan mantan pejabat keamanan Huo Liujun.
Sanksi juga dikenakan pada Biro Keamanan Umum Xinjiang secara keseluruhan. Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan AS bertindak untuk melawan apa yang ia sebut sebagai pelanggaran yang mengerikan dan sistematis di wilayah Xinjiang.
“Amerika Serikat tidak akan berpangku tangan ketika PKC (Partai Komunis Tiongkok) melakukan pelanggaran HAM yang menargetkan warga Uighur, etnik Kazakh, dan anggota kelompok minoritas lainnya di Xinjiang,” ujarnya dalam sebuah pernyataan.
AS juga memberlakukan pembatasan visa tambahan pada pejabat Partai Komunis lain yang tidak disebutkan nama nya yang diyakini bertanggung jawab atas pelanggaran di Xinjiang.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Zhao Lijian mengatakan keputusan AS merupakan gangguan serius dalam urusan dalam negeri Tiongkok. Dia mendesak AS untuk mencabut keputusan tersebut atau Tiongkok akan mengambil tindakan tegas. (BBC/Hym/I-1)
Kasus mengejutkan mengguncang publik Tiongkok, saat seorang pria bermarga Jiao, dikenal sebagai 'Sister Hong', ditangkap setelah menyamar sebagai wanita.
Tiongkok berhasil uji coba chip otak Beinao-1 pada pasien ALS, menandingi Neuralink milik Elon Musk.
Polisi mengungkapkan bahwa bahwa para pengelola server dalam menjalankan aksinya dibantu oleh para operator yang mendapatkan gaji Rp7–10 juta per bulannya.
Militer Taipe menggelar latihan pertahanan sipil, guna menghadapi ancaman invasi Tiongkok.
Ilmuwan mengidentifikasi Pulaosaurus qinglong merupakan dinosaurus bertubuh kecil asal Tiongkok yang hidup 160 juta tahun lalu.
Selain pelatihan intensif, peserta juga mendapat kursus Bahasa Mandarin gratis sebagai persiapan keberangkatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved