Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PROSES pemilihan umum (pemilu) Amerika Serikat ialah yang paling mahal dan kompleks di dunia. Setiap kandidat calon presiden harus merogoh kocek dalam-dalam untuk membiayai setiap tahapan hajatan politik itu, khususnya kegiatan kampanye.
"Sistem pemilihan umum kami di AS cukup rumit tapi logis sehingga saya juga perlu belajar (untuk menjelaskannya di pertemuan ini)," ungkap Wakil Duta Besar AS untuk Indonesia Brian McFeeters di Jakarta, Selasa (01/03).
Pemilu AS terdiri dari dua ragam dasar pemilihan, yaitu pemilihan pendahuluan (primary) dan kaukus untuk memilih lebih dari 1.000 delegasi Demokrat dan 600 delegasi Republik. Titik dasar pemilihan pendahuluan, kata McFeeter, ialah partisipasi atau keterlibatan masyarakat.
"Para delegasi yang terpilih itu yang akan memilih kandidat presiden untuk maju konvensi," kata McFeeters. Menurut kalender pemilu AS 2016, pemilihan pendahuluan untuk menentukan figur yang akan mewakili partai dalam pemilihan presiden November nanti akan berlangsung hingga Juni. Tahapan selanjutnya ialah konvensi partai, yaitu pada 18-21 Juli untuk Partai Republik dan pada 25 Juli untuk Partai Demokrat.
Dalam pemilu AS juga dikenal Super Tuesday, yakni ketika 14 negara bagian dan teritorium AS melakukan pemilu pendahuluan dan kaukus pada hari yang sama. Tujuannya, kata McFeeters, untuk memaksimalkan pengaruh mereka yang hanya memiliki populasi kecil dan beberapa kandidat. "Utamanya, mereka ingin mendapatkan efek yang lebih besar dalam memilih presiden AS berikutnya," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Deputy Political Counselor Kedubes AS Siri Nair mengatakan pemilu AS memang termasuk yang paling mahal di dunia. Karena itu, setiap kandidat perlu menyiapkan dana besar untuk keperluan pemilihan pendahuluan dan pemilihan umum. Namun, kata dia, tren mahal itu bukan berarti kandidat yang memiliki kekayaan berlimpah bakal memenangi pemilu.
Itu disebabkan para pemilih di AS juga sangat perhatian dengan isu-isu atau opini yang diangkat partai atau kandidat presiden dalam pemilu tersebut. "Jeb Bush, misalnya, yang memiliki sokongan dana besar dan diharapkan akan melakukan yang terbaik, ternyata keluar dari bursa persaingan," ujarnya. (Hym/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved