Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Perempuan Pemburu para Pemburu Liar

MI/WENDY MEHARI UTAMI
21/4/2015 00:00
Perempuan Pemburu para Pemburu Liar
Kinessa Johnson(Dok. Pribadi)
KINESSA Johnson bergabung dengan militer Amerika Serikat pada 2007 dan bertugas selama 4,5 tahun berikutnya.

''Saya bertugas sebagai instruktur senjata, mekanik diesel, lalu ikut Operation Enduring Freedom (OEF) pada 2010,'' kata Johnson dalam sebuah wawancara yang diterbitkan pada Rabu (15/4).

Sepanjang penugasan misi OEF, yakni nama resmi operasi AS dalam misi peperangan melawan terorisme, Johnson ditempatkan di Afghanistan. Kini, sosoknya yang penuh tato di sekujur tubuh dengan pose memegang senapan tengah marak di jagat internet, tapi bukan sebagai prajurit perang di Afghanistan.

Ya, Johnson bukan lagi anggota militer. Sejak November 2014, dia bergabung dengan Vetpaw, atau Veterans Empowered to Protect African Wildlife, sebuah organisasi yang dibentuk veteran militer AS pascatragedi 9/11 (2001).

Vetpaw bertujuan memanfaatkan keterampilan para veteran militer dalam upaya konservasi termasuk memberi pelatihan bagi para jagawana di Afrika dan menghadang aksi para pemburu liar.

''Tujuan kami bukan hendak menggunakan kekerasan. Kami bertugas melatih para jagawana supaya mereka dapat melacak dan menangkap para pemburu liar sehingga perburuan liar bisa dicegah,'' jelas Johnson.

Sejak keluar dari militer, perempuan kelahiran Louisiana itu memang berniat bergabung dalam 'peperangan', tapi dalam bentuk lain, yakni melindungi satwa liar di Afrika dari perburuan liar. Bersama tim veteran Vetpaw, Johnson kini ditempatkan di Taman Konservasi Ngorongoro, Tanzania.

Berkat foto-fotonya dengan pose garang beredar di internet, Johnson lantas dijuluki 'perempuan pemburu para pemburu liar'. Johnson mengaku sesungguhnya dia tidak suka julukan itu.

''Saya ini penasihat teknis bagi para jagawana antiperburuan liar. Saya berpatroli bersama para jagawana di Tanzania dan membantu dalam operasi-operasi mereka,'' kata dia.

Tim Vetpaw sesungguhnya diberikan izin untuk menggunakan senjata dalam posisi terancam, tapi itu opsi terakhir. Jagawana di Tanzania, kata Johnson, memang umumnya dipersenjatai dengan AK-47.

''Siapa pun yang memegang senjata bisa menjadi ancaman dan mereka bisa saja ditembak jika para jagawana merasa terancam. Namun, sesungguhnya tujuan kami ialah mencegah terjadinya penembakan lewat gerakan-gerakan strategis dan metode preventif,'' jelas Johnson.

Dia yakin, aksi secara langsung dan penegakan hukum harus menjadi prioritas di Afrika jika umat manusia hendak menyelamatkan kehidupan satwa liar dari kepunahan.

''Sekarang banyak pihak menuding Tiongkok yang paling banyak memanfaatkan hasil perburuan liar (seperti cula badak, gading gajah), tapi mengubah tradisi di Asia itu sulit sekali. Kita butuh berfokus pada proteksi secara langsung. Karena itulah kita perlu mendukung organisasi-organisasi pegiat antiperburuan liar yang terjun langsung dalam aksi di lapangan,'' ucap Johnson. (Independent/Gunsandflyfishing/Vetpaw/Daily Mail/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Admin
Berita Lainnya