Headline
Pemerintah tegaskan KPK pakai aturan sendiri.
Delegasi Parlemen Indonesia dari Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Perhelatan Asia Pasific Parliamentary Forum (APPF) ke-24 Kanada, telah berhasil meyakinkan delegasi negara-negara lain bahwa terorisme, termasuk Daesh atau Negara Islam Irak dan Suriah (IS atau ISIS), tidak ada hubungannya dengan ajaran Islam. Delegasi DPD RI dipimpin oleh Wakil Ketua DPD RI Farouk Muhammad bersama Pimpinan BKSP (Badan Kerja Sama Parlemen) DPD RI Senator qbal Parewangi, bersama Prof. Dailami Firdaus dan beberapa anggota.
“Mengaitkan terorisme dengan salah satu agama mengandung potensi risiko” telah menjadi Keputusan yang direkomendasikan APPF seperti disampaikan Farouk Muhammad di sela-sela sidang pembahasan (21/1/2015) di Vanchouver, Kanada. Farouk menyampaikan, di APPF dirinya memimpin delegasi Indonesia dalam pembahasan tentang terorisme, suasananya hangat dan alot, namun akhirnya berhasil di dukung Malaysia, Rusia, Mexico, Chili, dan Australia.
“Semula saya dengan dukungan Malaysia mengusulkan mendesak pemimpin-pemimpin politik dunia untuk tidak membuat pernyataan yang mengaitkan terorisme dengan suatu agama karena dapat membuat ketidakefektifan upaya pemberantasan terorisme” ujar Farouk Doktor Lulusan Florida University ini menambahkan, perdebatan yang cukup panjang dan sengit karena ada peserta dari suatu negara yang tetap bersikukuh tidak menerima karena menyangkut hak seseorang. Setelah beberapa kali skors dan lobbi selama lebih dari 1 jam, akhirnya ditengahi oleh Australia dengan membuat pernyataan yang netral.
APPF ke-24 akhirnya menghasilkan 27 resolusi yang diadopsi menjadi kesepakatan baru. Tujuh draft resolusi delegasi parlemen Indonesia yang disaipkan DPR seluruhnya berhasil masuk menjadi bagian dalam resolusi APPF, dengan beberapa koreksi. Sidang APPF ke-24 berlangsung di Vancouver 17-22 Januari 2016. Pada pertemuan tahun ini, dibahas tiga sektor isu: politik dan keamanan, ekonomi dan perdagangan, serta kerja sama kawasan Asia Pasifik.
APPF adalah forum parlemen negara-negara Asia Pasifik yang dibentuk pada 1991 oleh sembilan negara dan Indonesia adalah salah satu negara pendiri. Pada pertemuan ini hadir 20 delegasi negara, seperti Jepang, Australia, Malaysia, Rusia, Korea Selatan, Tiongkok, Australia, dan Selandia Baru. (RO/OL-05)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved