Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PRESIDENSI Indonesia pada Dewan Keamanan (DK) PBB merupakan perwujudan kepemimpinan Indonesia pada tingkat internasional.
Hal itu diutarakan Direktur Jenderal Kerja Sama Multilateral Kementerian Luar Negeri RI Febrian A. Ruddyard, dalam peluncuran buku Presidensi Indonesia pada DK PBB Mei 2019.
Peluncuran yang disertai diskusi publik, turut dihadiri sejumlah pejabat Kemenlu, perwakilan kementerian atau lembaga (K/L) terkait, dubes negara anggota DK PBB, perwakilan lembaga think tank dan akademisi.
Buku tersebut merupakan dokumentasi, sekaligus bentuk akuntabilitas publik mengenai seluruh aspek pelaksanaan Presidensi Indonesia. Termasuk, pernyataan resmi dan kumpulan foto kegiatan yang diselenggarakan Indonesia selama Presidensi DK PBB.
"Upaya diseminasi presidensi bertujuan menjadi institutional memory, yang akan berguna bagi keanggotaan tidak tetap DK PBB Indonesia pada masa mendatang," ujar Febrian dalam keterangan resmi, Jum'at (16/8).
Baca juga : Indonesia Perkuat Kepemimpinan Diplomasi Kemanusiaan di Kawasan
Kepemimpinan Indonesia saat Presidensi DK PBB merupakan wujud kontribusi Indonesia dalam memperbaiki tata kerja DK PBB. Dalam hal ini, srbagai anggota tidak tetap DK PBB.
“Tantangan yang dihadapi negara anggota tidak tetap DK PBB beragam dan sistematis. Namun, hal itu tidak seharusnya menghalangi negara anggota tidak tetap DK PBB untuk membangun visi bersama," imbuh Febrian.
Febrian juga menyampaikan apresiasi terhadap dukungan berbagai pemangku kepentingan di Tanah Air, selama Presidensi Indonesia di DK PBB. Ke depan, pihaknya berharap penguatan sinergi dan kerja sama untuk mendukung masa keanggotaan Indonesia di DK PBB.
Presidensi Indonesia pada Mei 2019 mengangkat tema “Menabur Benih Perdamaian”, dan menorehkan kontribusi dalam memajukan perdamaian dan keamanan internasional.
Tidak hanya melalui rangkaian kegiatan “signature events”, namun kontribusi Indonesia juga tercermin melalui upaya perbaikan tata kerja (working methods) DK PBB.
Pemajuan perbaikan tata kerja telah dilakukan Indonesia melalui penyelenggaraan “Informal Sofa Talk”. Itu terinspirasi konsep musyawarah dan “Regional Wrap Up Session”, yang mengedepankan kebersamaan.(OL-7)
Perselisihan yang telah berlangsung lama antara Thailand dan Kamboja mengenai Kuil Preah Vihear mengalami peningkatan signifikan.
Indonesia mengeluarkan kecaman keras terhadap serangan militer Israel yang menghantam Gereja Keluarga Kudus di Gaza pada Kamis (17/7).
Iravani menekankan bahwa konflik terbaru dengan Israel bukan masalah regional dan bukan sekadar serangan terhadap satu negara.
“AS coordinated by the parties to the agreement and the mediators, the ceasefire in the Gaza Strip will begin at 8:30 a.m. on Sunday, January 19, local time in Gaza.”
DUTA Besar Amerika Serikat untuk PBB Linda Thomas-Greenfield menegaskan konflik di Jalur Gaza akan tetap menjadi prioritas utama selama presidensi negaranya di Dewan Keamanan PBB.
Indonesia menyesalkan resolusi DK PBB yang menuntut gencatan senjata segera tanpa syarat dan permanen di Jalur Gaza diveto oleh AS.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved