Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
RIBUAN politisi dan pejabat seluruh Afghanistan berkumpul di Kabul dengan pengamanan ketat, Senin (29/4). Agendanya, membahas perang dan langkah Amerika Serikat (AS) untuk menjalin kesepakatan damai dengan Taliban.
Lebih dari 3.000 orang diundang dalam pertemuan langka "loya jirga", yang digadang-gadang terbesar sepanjang sejarah Afghanistan modern. Upaya itu membuka peluang bagi mereka untuk menerima penyelesaian damai.
Secara harfiah, loya jirga berarti majelis besar di Pashto. Pertemuan diadakan di tengah negosiasi AS dengan Taliban, untuk menarik pasukan asing dari Afghanistan dengan imbalan gencatan senjata permanen berikut sejumlah komitmen dari Taliban.
Pembicaraan sejauh ini menyampingkan pemerintahan Afghanistan yang dipimpin Presiden Ashraf Ghani, yang dipandang sebagai kaki tangan AS.
"Kami ingin menentukan garis utama dalam negosiasi dengan Taliban. Kami ingin mendapatkan saran yang jelas dari kalian semua," ujar Ghani pada awal pertemuan puncak.
Baca juga: Menlu RI dan Menlu Afghanistan Bahas Penguatan Kerja Sama
Pemerintahan Ghani berharap pertemuan dengan pertaruhan tinggi itu akan menetapkan kesepakatan terkait kondisi Kabul. Termasuk, kelanjutan konstitusi dan perlindungan hak perempuan, media dan kebebasan berbicara. Ghani turut mengundang kelompok Taliban, setelah gerilya perang yang tidak berhenti sejak 2001 lalu. Namun, para pemberontak enggan memenuhi undangan tersebut.
Sebagian besar wilayah Kabul diblokade pada Senin waktu setempat, yang didukung libur publik selama sepekan agar perhelatan itu berlangsung kondusif. Sejumlah ruas jalan di seberang ibu kota pun ditutup, begitu juga dengan beberapa titik wilayah perbukitan. Pada masa lalu, Taliban pernah menembakkan roket ke tenda yang menaungi pertemuan loya jirga.
Dalam sebuah pernyataan, Taliban bersumpah tidak akan menerima keputusan atau resolusi apapun dari loya jirga. Mereka memandang loya jirga terakhir diadakan pada 2013, ketika para pejabat Afghanistan mendukung perjanjian keamanan yang memungkinkan pasukan AS berjaga di wilayah tersebut.(AFP/OL-5)
ISU Presiden AS Donald Trump diusulkan PM Israel Benjamin Netanyahu layak menerima Nobel Perdamaian Dunia memicu perdebatan.
DEPARTEMEN Luar Negeri Amerika Serikat (AS) mulai memberhentikan lebih dari 1.300 pegawainya sebagai bagian dari restrukturisasi besar-besaran yang sudah lama dirancang.
DEPARTEMEN Luar Negeri Amerika Serikat (AS) secara resmi memulai proses pemutusan hubungan kerja terhadap lebih dari 1.300 pegawainya pada Jumat (11/7).
Kadin Indonesia bahas skema re-export dari Indonesia melalui Timor Leste untuk mengakses pasar global lebih kompetitif.
Situasi di panggung politik global tidak bisa dianggap main-main. Tanpa militansi dukungan rakyat semesta, kekuatan Indonesia terlalu kecil saat ini.
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan bahwa akan mengenakan tarif impor AS sebesar 35% terhadap Kanada, kebijakan yang mulai berlaku pada 1 Agustus 2025.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved