Headline
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.
Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan
DALAM gelaran Asia Tourism and Travel Expo (SATTE) 2019 di India Expo Mart, Greater Noida, New Delhi, India, yang berlangsung hingga Kamis (18/1), dua makanan Indonesia banyak diminati pengunjung.
Dua makanan itu adalah keripik tempe dan kacang telur panggang. Ada dua makanan lain yang juga disajikan, yakni sumpia berisi abon sapi, dan kue lapis.
Kacang telur diminati karena banyak pengunjung membawanya untuk bekal berkeliling booth Indonesia seluas 210 meter persegi dan diikuti oleh 35 exhibitors.
Veda dari India menyukai kacang telur karena keunikannya.
"Di India, banyak ragam kacang, tapi cara mengolahnya hanya ditambahkan rasa asin atau pedas. Kacang ini lain karena dibuat dengan teknik lain sehingga menciptakan cita rasa baru," cerita Veda.
Baca juga: Upacara Pemakaman di India Jadi Peluang Bisnis Pengusaha Startup
Sementara itu, Santos yang berasal dari New Delhi mengatakan dirinya menyukai keripik tempe.
"Cita rasanya berbeda dengan yang ada di India. Ada makanan di India yang mirip secara tekstur, tapi beda rasanya. Makanan di sini kebanyakan dikawinkan dengan masala, di Indonesia masih terasa makanan aslinya," ujar Santos yang tidak segan mengudapnya berulang-ulang.
Bagi Cut Ditta Keumala Putri, dari Focus Convensindo yang bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata Indonesia, mengatakan, kedua makanan tersebut memang diminati oleh orang-orang India dengan alasan sebagian besar pengunjung merupakan vegetarian.
"Mereka bertanya adakah yang mengandung daging atau telur dan ketika mereka tahu, kue lapis dan sumpia yang isinya abon tidak dipilih. Kacang telur dan tempe juaranya," kata Ditta.
Memang, India diketahui memiliki populasi vegetarian terbesar di dunia yakni sebanyak 385 juta jiwa. Sehingga tidak heran makanan vegetarian ini sangat laris.
Ditta menambahkan, tidak setiap pameran di luar negeri membawa makanan Indonesia.
"Tergantung permintaan dari pihak yang bekerja sama dengan kami, keinginannya seperti apa," ujarnya.
Sebaliknya, 35 exhibitors Indonesia yang berada di acara SATTE 2019 justru membawa mi instan selama pameran berlangsung. Ni Luh Windiyariani dari The Anvaya Beach Resort mengatakan dirinya membawa sedikit mi instan untuk makan siang.
"Gedung ini dingin, saya ingin yang hangat-hangat, paling gampang sekaligus ada rasa Indonesianya. Padahal di Indonesia saja, saya jarang sekali makan mi instan. Ternyata kalau dalam situasi tertentu, enak juga," ucapnya.
Selain mi instan, rekannya sesama exhibitor juga membawa makanan dari Indonesia berupa cabai kering instan.(OL-5)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved