Headline
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
Sedikitnya 30% penggilingan gabah di Jawa Tengah menutup operasional.
INDONESIA berupaya menggenjot ekspor produk dalam negeri ke Belarus guna menyeimbangkan nilai perdagangan kedua negara yang saat ini defisit bagi Indonesia. Upaya tersebut dilakukan melalui rangkaian kegiatan yang dikemas dalam Festival and Expo Indonesia-Belarus di Kota Minsk, Belarus, pada 22-25 November 2018.
Acara yang diselenggarakan oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia di Federasi Rusia merangkap Repubik Belarus berkedudukan di Moskow (KBRI Moskow) ini juga diisi dengan forum bisnis dan seminar ekonomi dalam rangka memperingati 25 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Belarus.
Baca juga: Terobos Perbatasan AS, Ratusan Imigran Segera Dideportasi
Selain para pelaku bisnis di Belarus, tujuh perusahaan nasional juga turut ambil bagian pada forum bisnis yang mengambil tema ‘Expanding Indonesia and Belarus Business and Networks’ tersebut. Mereka adalah Arta Graha Group, PT. Kapal Api Global, PT. Multi Strada Arah Sarana, PT. Anugerah Bersama, PT. Dua Kelinci, PT. Rodamas, dan Global MICE Indonesia.
Forum ini juga menghadirkan pejabat dari Kementerian Perindustrian RI, Kementerian Pariwisata RI, Kementerian Luar Negeri Belarus, dan National Agency of Investment and Privatization Belarus sebagai pembicara.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Federasi Rusia merangkap Republik Belarus, M. Wahid Supriyadi mengatakan langkah ini merupakan salah satu terobosan untuk lebih meningkatkan ekpor Indonesia di pasar non tradisional melalui Belarus.
Menurutnya, meski hanya berpenduduk sekitar 10 juta jiwa, Belarus dapat dijadikan pintu masuk ke Eurasian Economic Union (EAEU) yang berpenduduk sekitar 183 juta jiwa dan juga Uni Eropa.
Wahid berharap adanya tindak lanjut dari kesepakatan bisnis para pelaku usaha kedua negara sehingga turut meningkatkan ekspor produk Indonesia ke Belarus sehingga nilai perdagangan kedua negara yang saat ini defisit bagi Indonesia dapat diseimbangkan.
“Dari total perdagangan USD 205,3 juta, defisit kita sekitar USD 201 juta. Oleh karena itu, kita harus aktif masuk pasar Belarus,” kata Dubes Wahid.
Berdasarkan data Kementerian Perdagangan RI, nilai perdagangan Indonesia-Belarus tahun 2017 adalah sebesar USD 205,3 juta, naik 23,27% dari tahun 2016. Defisit perdagangan yang dimiliki Indonesia tercipta dari impor bahan pembuat pupuk (potasium) dan kendaraan berat (dump truck). Sedangkan ekspor Indonesia ke Belarus di antaranya produk makanan, perikanan, karet alam dan minyak sawit belum mampu mengimbangi nilai impor tersebut.
Baca juga: RI dan Polandia Bahas Pembukaan Penerbangan Warsawa-Denpasar
Di kesempatan yang sama, Ketua KADIN Belarus Vladimir Ulakhovich mengapresiasi penyelenggaraan bisnis forum, festival dan pameran yang didukung oleh Kementerian Luar Negeri RI, Kementerian Pariwisata RI, Kementerian Luar Negeri Belarus, KADIN Belarus dan Belarusian State University ini. Menurutnya, rangkaian acara ini merupakan kesempatan emas untuk lebih mengenal potensi satu sama lainnya dan membuka lebar pintu kerja sama jangka panjang, khususnya di bidang industri. Menurutnya, Indonesia adalah negara kunci dan aktif, serta pasar potensial di kawasan ASEAN.
Para pelaku usaha Indonesia berkesempatan memamerkan serta memperkenalkan lebih jauh bidang usaha dan produk-produk mereka secara langsung kepada para pelaku usaha setempat. Di antaranya adalah ban dari PT. Multi Strada Arah Sarana, herbal dan kopi dari PT. Anugerah Bersama, berbagai jenis bumbu masak, tepung dan saus sambal dari PT. Rodamas, produk makanan dari PT. Dua Kelinci, produk kopi dari PT. Kapal Api Global, serta produk mebel oleh PT. Global MICE Indonesia
Tak ketinggalan, pastinya pengenalan potensi pariwisata Indonesia oleh Kementerian Pariwisata RI. Tak sia-sia, sejumlah peserta langsung mengantongi berbagai kesepakatan dari acara tersebut, salah satunya PT. Multistrada Arah Sarana yang menandatangani kontrak dengan nilai transaksi tahap awal antara USD 500-600 ribu setahun dengan salah satu perusahaan distributor spare part Belarus.
Belarus merupakan salah satu negara pecahan Uni Soviet yang kini tergabung dalam Eurasian Economic Union (EAEU) bersama Rusia, Kazakhstan, Armenia, dan Kyrgyzstan. Indonesia sedang melakukan pembahasan dengan Eurasian Economic Commission (EEC) mengenai Free Trade Area (FTA) untuk kerja sama Indonesia dengan EAEU yang telah mendapat dukungan Belarus
Selain perdagangan, sektor pariwisata Indonesia juga sangat potensial bagi wisatawan Belarus. Jumlah wisatawan Belarus ke Indonesia meningkat setiap tahunnya. Berdasarkan data Kementerian Pariwisata RI, wisatawan Belarus ke Indonesia tahun 2017 sebanyak 4.098 orang, naik 31% dari tahun 2016. Penerbangan langsung Moskow-Bali sejak 28 Oktober lalu dapat lebih meningkatkan arus wisatawan Belarus ke Indonesia karena penerbangan tersebut dapat mempermudah warga Belarus ke Indonesia melalui Moskow dan memperpendek waktu Pulau Dewata. (OL-6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved