Tragedi Mina, Saudi Buka Ruang Diskusi Asal tak Intervensi
Arga Sumantri/ Al Abrar
30/9/2015 00:00
(AP/Mosa'ab Elshamy)
Pihak Arab Saudi bakal menampung masukan-masukan dari berbagai negara khususnya soal peristiwa Mina. Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Mustafa bin Ibrahim Al Mubarak mengaku bakal membuka ruang diskusi guna perbaikan penyelenggaraan haji ke depan dengan catatan tidak dalam bentuk intervensi.
"Arab Saudi sambut tapi bukan intervensi. Untuk konsultasi iya, tapi untuk ikut serta (ikut campur) tidak," kata Mustafa bin Ibrahim Al Mubarak di Dian Ballroom Ciputra World 1, Jalan Doktor Satrio, Jakarta Selatan, Selasa (29/9).
Pada kesempatan itu Mustafa memastikan proses identifikasi terhadap para korban tragedi Mina bakal dilakukan semaksimal mungkin. Segera setelah proses investigasi rampung, pihaknya berjanji akan langsung mengumumkan apapun hasil dari investigas peristiwa Mina.
"Pemerintah Arab Saudi senantiasa concern memberikan pelayanan terbaik. Sampai saat ini investigasi masih dikerjakan. Dan seandainya sudah selesai investigasi nanti akan diumumkan," terang mustafa.
Tragedi Mina tengah jadi sorotan dunia, termasuk Indonesia. Sebab, ada jemaah haji dari beberapa negara yang jadi korban. Jemaah haji asal Indonesia sendiri yang wafat akibat tragedi Mina kini mencapai 46 orang. Sementara itu, korban yang mengalami luka dan harus dirawat di rumah sakit berkurang dari 10 Jemaah haji menjadi hanya tujuh Jemaah haji.
Sementara itu, jemaah haji Indonesia yang hilang, bertambah menjadi 90 orang, dari jumlah sebelumnya yang hanya 82 orang hilang. Meski cukup banyak jemaah asal Indonesia yang juga jadi korban, sikap pemerintah Indonesia yang memutuskan menunggu hasil investigasi Arab Saudi dinilai sudah benar. Jenazah korban sudah dimakamkan mulai Senin
Sementara itu, Kepala Daker Makkah Arsyad Hidayat mengatakan, Jemaah haji asal Indonesia yang menjadi korban dalam tragedi Mina Kamis 24 September lalu sudah dimakamkan. Langkah tersebut diambil untuk menghindari penularan penyakit yang bersumber dari jenazah yang sudah terlalu lama.
"Pihak Mu'ashim juga telah melakukan penguburan jenazah korban peristiwa Mina ini mulai Senin 28 September lalu, terutama jenazah yang sudah diidentifikasi," kata Arsyad melalui rilis yang diterima wartawan di Jakarta, Rabu (30/9).
Selain itu, kata Arsyad, masih ada beberapa kontainer berisikan jenazah korban tragedi Mina yang belum dibuka, dan belum bisa dirilis fotonya. Sementar empat kontainer sudah di bawa ke Jeddah untuk dilakukan identifikasi di salah satu RS di Jeddah.
“Kami akan terus berupaya mencari jamaah haji yang masih belum diketemukan sampai dengan saat ini dan akan dikabarkan dalam kesempatan waktu sesegera mungkin untuk memenuhi kebutuhan informasi bagi keluarga, dan seluruh masyarakat Indonesia,†terang Arsyad.
Seperti diketahui, hingga Rabu 30 September, korban tragedi Mina bertambah menjadi 57 orang, dengan rincian korban tambahan sebagai berikut:
1.Lilis Suryani Misbah Ijudin, kloter JKS 61 nomor paspor B0932986
2.Otong Bastaman Sutisnamiharja, kloter JKS 61 nomor paspor B0932958
3.Nana Hendiana Idi, kloter JKS 61 nomor paspor A7917997
4.Maemunah Dasa Sasmita, kloter JKS 61 nomor paspor B0733173
5.Atang Gumawang Dede Herlan, kloter JKS 61 nomor paspor B0733175
6.Karmah Padma Kertapraja, kloter JKS 61 nomor paspor B0745293
7.Tuti Kuswarti Daman, kloter JKS 61 nomor paspor B1442338
8.Iis Masriah Kastoni Mardo, kloter JKS 61 nomor paspor A7026769
9.Ida Murtika Porie, kloter BTH 14, nomor paspor B1306300
10.Suryati Sahran Ribut, kloter BTH 14 nomor paspor B1306350
11.Nur Alam Iljas, kloter UPG 10 nomor paspor B0694654. (Q-1)