Headline

Kecelakaan berulang jadi refleksi tata kelola keselamatan pelayaran yang buruk.

Fokus

Tidak mengutuk serangan Israel dan AS dikritik

Zimbabwe Hitung Suara Pemilu Bersejarah pasca-Mugabe

Denny Parsaulian
31/7/2018 14:00
Zimbabwe Hitung Suara Pemilu Bersejarah pasca-Mugabe
(AFP / MARCO LONGARI)

PENGHITUNGAN suara saat ini sedang berlangsung di Zimbabwe setelah digelarnya pemilihan pertama Senin (30/7), sejak pemimpin yang berkuasa 37 Tahun Robert Mugabe digulingkan dari kekuasaan.

Presiden Emmerson Mnangagwa, bekas orang kepercayaan mantan presiden Mugabe dalam partai ZANU-PF yang berkuasa, menghadapi lawannya dari oposisi Nelson Chamisa (Partai MDC/Gerakan untuk Perubahan Demokrat) dalam pemungutan suara bersejarah.

"Saya tidak malu untuk mengatakan saya memilih Chamisa. Dia masih muda dan dapat memahami keadaan kami sebagai pemuda," kata Ndumiso Nyoni, 20, seorang pekerja di sebuah penginapan di Lupane, Zimbabwe selatan.

Di satu tempat pemungutan suara di ibu kota Harare, para pejabat menghitung tumpukan suara menggunakan lampion dan lilin gas hingga larut malam.

Pejabat yang mengawasi pemungutan suara mengatakan banyak tempat pemungutan suara dipenuhi antrean dan memperkirakan rata-rata kedatangan adalah sekitar 75%.

"Ini adalah pandangan kami bahwa jumlah pemilih yang tinggi mengindikasi pendidikan pemilih yang sehat dan publisitas," kata ketua Komisi Pemilihan Zimbabwe (ZEC) Priscilla Chigumba di Harare.

Para pengamat pemilu Uni Eropa yang sebelumnya dilarang, hadir untuk pertama kalinya, dan mengatakan partisipasi tampak tinggi tetapi mereka juga memperingatkan kemungkinan adanya kekurangan dalam pemungutan suara.

"Ada kekurangan yang harus kami periksa. Kami belum tahu apakah itu sebuah pola atau apakah itu masalah organisasi yang buruk di tempat pemungutan suara tertentu," kata pengamat utama Uni Eropa Elmar Brok kepada AFP. Blok itu akan menyampaikan laporan tentang pelaksanaan pemilihan pada hari Rabu.

"Secara keseluruhan (ada) jumlah besar suara - terutama dari orang-orang muda. Sebagian besar dalam suasana yang sangat baik, umumnya damai, yang positif," tambahnya.

Dengan 5,6 juta pemilih yang terdaftar, hasil pemilihan presiden, parlemen dan lokal akan jatuh tempo pada 4 Agustus.

Pemilihan putaran kedua dijadwalkan 8 September jika tidak ada kandidat presiden yang menang setidaknya 50%.

Mugabe, 94, yang digulingkan oleh militer pada November, memberikan suara di tempat pemungutan suara di Harare bersama istrinya, Grace, setelah sebuah konferensi pers mengejutkan selama dua jam di rumahnya pada hari Minggu ketika dia meminta para pemilih untuk menolak ZANU-PF. (AFP/OL-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dwi Tupani
Berita Lainnya