Kerusuhan, Nigeria Berlakukan Jam Malam

NIGERIA memberlakukan jam malam dari senja hingga fajar pada Minggu di Negara Bagian Plateau pusat setelah sedikitnya 70 orang tewas dalam bentrokan komunal antara petani dan penggembala seminomaden selama akhir pekan.

Ketegangan dalam konflik puluhan tahun telah meningkat dengan cepat tahun ini, terutama di negara bagian yang sangat beragam secara etnik yang disebut sebagai Sabuk Tengah, menyebabkan lebih banyak kematian dibandingkan pemberontakan Boko Haram di timur laut Nigeria.

"Pemerintah telah memberlakukan jam malam dari jam 6 sore hingga jam 6 pagi untuk menciptakan kenormalan, (dan) polisi dan aparat keamanan lainnya telah disiagakan," kata Komisaris Informasi Negara Bagian Plateau, Yakubu Dati kepada Reuters.

Kekerasan komunal antara penggembala dan petani telah berubah menjadi lingkaran ke-kerasan dan pembalasan terhadap Sabuk Tengah.

Ketidakamanan telah menjadi masalah pemilihan umum bagi Presiden Muhammadu Buhari, yang berencana untuk kembali mencalonkan diri dalam pemilihan umum Februari dan menjanjikan memberikan perdamaian dan stabilitas.

"Ini akan semakin memperkuat seruan rutin saya untuk meningkatkan aparat keamanan di negara ini," kata Yakubu Dogara, pemimpin majelia rendah Nigeria, Minggu. "Itu tidak berhasil," katanya.