Headline

Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.

Gunung Api Meletus, 25 Tewas

AFP/Ire/I-1
05/6/2018 09:05
Gunung Api Meletus, 25 Tewas
(AFP PHOTO / NOE PEREZ)

PEKERJA darurat melanjutkan pencarian warga yang masih hilang, kemarin, setelah Gunung Api Fuego di Guatemala meletus dengan menyemburkan awan abu dan aliran lava. Letusan itu telah menewaskan setidaknya 25 orang dan melukai hampir 300 orang.

Volcan de Fuego, yang berarti Gunung Berapi Api, memuntahkan aliran lahar panas merah sepanjang 8 kilometer dan menyemburkan gumpalan asap tebal serta abu hitam yang menghujani ibu kota dan daerah lain, kata juru bicara badan bencana David de Leon.

Operasi pencarian dan penyelamatan sempat dihentikan karena jarak pandang terbatas dan kondisi berbahaya. Namun, itu dimulai kembali, kemarin pagi.

The Institute of Volcanology mengatakan letusan gunung api itu berakhir setelah aktivitas lebih dari 16 jam.

Namun, mereka memperingatkan, aktivitas masih akan berlanjut dan langkah-langkah pencegahan perlu dipertahankan.

Letusan gunung berapi dengan tinggi 3.763 meter itu mengirim abu ke daerah-daerah sekitarnya, menutupi tanaman, dan pohon-pohon dengan abu-abu serta menyelimuti jalan-jalan, mobil, dan rumah-rumah warga.

Para petani yang diselimuti abu melarikan diri, sementara para pekerja pertahanan sipil berusaha memindahkan mereka ke tempat perlindungan selama insiden berlangsung.

Koordinator Nasional untuk Mitigasi Bencana (Conred) Sergio Cabanas tidak menampik jumlah korban tewas dapat bertambah karena banyak warga yang belum ditemukan.

Cabanas mengatakan letusan itu menewaskan seorang pejabat perlindungan sipil, melukai 20 orang, dan memengaruhi lebih dari 1,7 juta orang.

Sekitar 3.000 orang dievakuasi akibat letusan, yang memengaruhi komunitas perdesaan di sekitar gunung berapi serta kota wisata Antigua Guatemala.

Presiden Guatemala Jimmy Morales dan pemerintahannya memaklumatkan masa berkabung dan keadaan darurat selama tiga hari untuk wilayah Escuintla, Chimaltenango, dan Sacatepequez. Namun, penetapan status darurat itu masih harus diratifikasi kongres.

"Ratusan personel dari kepolisian, Palang Merah, dan militer telah dikirim untuk mendukung operasi darurat," kata Morales.

Abu tebal yang disemburkan gunung berapi itu juga menutup Bandara Internasional Guatemala City. Pengelola bandara dan maskapai berusaha membersihkan abu dari landasan pacu supaya bandara dapat beroperasi kembali.

Letusan besar itu menjadi yang kedua pada tahun ini. Letusan pertama terjadi pada awal Februari lalu yang mengirim abu setinggi 1,7 km ke langit.

Letusan gunung berapi September 2012 membuat 10 ribu orang dievakuasi. Sementara itu, pada Februari 2015, letusan memaksa penutupan bandara utama ibu kota.

Terlepas dari Gunung Berapi Fuego, ada dua gunung berapi aktif lain di Guatemala, yakni Pacaya yang berjarak hanya 20 km dari Guatemala City.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya