Headline

Kementerian haji dan umrah menaikkan posisi Indonesia dalam diplomasi haji.

Paraguay akan Punya Presiden Perempuan

AFP/Ire/I-3
30/5/2018 08:50
Paraguay akan Punya Presiden Perempuan
(AFP PHOTO / Norberto DUARTE)

Paraguay akan memiliki presiden perempuan untuk pertama kali dalam sejarah negara itu.

Wakil Presiden Paraguay, Alicia Pucheta, 68, akan maju sebagai orang nomor satu di negeri itu guna menyelesaikan mandat Presiden Horacio Cartes yang mengundurkan diri karena memilih untuk menjadi senator.

Sebelumnya, pengunduran diri Cartes sudah diperkirakan sejak dia terpilih menjadi anggota senat dalam pemilihan April lalu.

Meskipun hal itu hanya untuk sementara, yakni setelah Cartes mengundurkan diri dari kursi presiden pada Senin (28/5) atau lebih cepat dari jadwal hingga presiden terpilih berkuasa, duduknya Pucheta di pucuk pemerintahan Paraguay menorehkan sejarah baru.

Sementara itu, presiden yang telah terpilih dalam pemilihan umum pada 22 April 2018, yaitu Mario Abdo Benitez akan memulai masa jabatan lima tahunnya pada 15 Agustus 2018. Sebagai informasi, Mario ialah seorang yang beraliran konservatif.

Di lain hal, hari ini parlemen akan bersidang untuk mengonfirmasi pengunduran diri Cartes. Kemudian, badan legislatif itu akan menyatakan Pucheta sebagai presiden sementara.

Karier politik Pucheta bermuara di Partai Colorado, yakni sayap kanan yang berkuasa di Asuncion selama beberapa dekade. Salah satu gebrakannya yang terkenal ialah dalam menentang legalisasi aborsi.

Dalam menanggapi duduknya Pucheta sebagai presiden Paraguay, senator dari kubu oposisi, Desiree Masi mengatakan tidak melihat nominasi Pucheta sebagai kemajuan bagi perempuan di Paraguay.

"Seorang perempuan yang menunjukkan kepatuhan penuh kepada mereka yang berkuasa, tentu tidak mewakili kami. Suatu hari nanti, seorang perempuan akan berkuasa sebagaimana seharusnya melalui kotak suara," tukasnya.

Hal berbeda diungkapkan Lilian Samaniego, senator dari Partai Colorado. Dia memuji karier mantan pengacara itu ke posisi presiden yang dapat memotivasi para perempuan Paraguay.

Menurutnya, jabatan presiden yang akan disandang Pucheta, akan menggelorakan perjuangan kesetaraan yang nyata antara kaum perempuan dan laki-laki di negara itu.

Saat ini, Paraguay hanya memiliki delapan perempuan di antara 45 senator dan 11 di antara 80 anggota majelis rendah. Para senator baru yang terpilih dalam pemilihan April 2018 lalu, akan dilantik pada 30 Juni.

Seperti diketahui, Paraguay yang diapit Argentina, Bolivia, dan Brasil, menikmati pertumbuhan ekonomi yang konsisten selama lima tahun masa kejayaan raja tembakau Cartes.

Namun, di lain hal, negara itu gagal menyingkirkan kemiskinan, korupsi, dan perdagangan obat terlarang. Meskipun kampanye resmi menyuarakan perlawanan terhadap korupsi, Paraguay tetap pada posisi 135 dari 180 negara pada indeks korupsi 2017 dari Transparency International.



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya