Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PENGAWAS senjata kimia dunia mengkonfirmasi temuan Inggris bahwa racun saraf yang digunakan dalam serangan terhadap mantan mata-mata Rusia, Sergei Skripal dan putrinya Yulia di kota Salisbury, Inggris pada bulan lalu berasal dari Rusia pada Kamis (12/4).
Sampel yang diuji oleh Organisasi untuk Pelarangan Senjata Kimia (OPCW) mengonfirmasi temuan Inggris yang berkaitan dengan identitas kimia beracun, menurut ringkasan laporan kelompok yang berbasis di Den Haag dan dirilis di London.
OPCW menambahkan bahan kimia beracun itu memiliki tingkat kemurnian tinggi.
Namun, dalam ringkasan temuan yang tidak diklasifikasikan, OPCW tidak melakukan penilaian terhadap pihak yang melakukan serangan 4 Maret yang juga melukai seorang polisi.
Inggris dan sekutu-sekutunya termasuk Amerika Serikat telah menyalahkan Moskow, menyulut penyangkalan dan memprovokasi perselisihan internasional yang mengakibatkan pengusiran para diplomat dari semua pihak.
OPCW tidak menyebutkan nama kimia, mengatakan bahwa informasi dan strukturnya akan berada dalam laporan lengkap yang tersedia untuk ditandatangani.
Inggris menamakannya sebagai Novichok, sekelompok senyawa kimia yang kuat dan mematikan yang dilaporkan dikembangkan oleh pemerintah Soviet pada 1970-an dan 1980-an.
Perdana Menteri Inggris, Theresa May mengatakan Rusia diketahui telah menggunakannya, dan menunjukkan pola perilaku nekat negara itu, termasuk aneksasi Krimea.
Rusia membantah keras keterlibatannya, dan bersikeras telah menghancurkan semua senjata kimianya.
Skripal pindah ke Inggris dalam pertukaran mata-mata pada 2010 dan menetap di Salisbury, dan putrinya Yulia.
Meskipun ada kekhawatiran mereka tidak akan bertahan hidup, Yulia Skripal dibebaskan dari rumah sakit ke lokasi yang dirahasiakan awal pekan ini, sementara ayahnya dikatakan membaik dengan cepat. (AFP/OL-1)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved