Transgender AS Menjawab Diskriminasi

SELASA (7/11) menjadi momen bersejarah bagi komunitas transgender Amerika Serikat (AS). Andrea Jenkins terpilih menjadi anggota Dewan Kota Minneapolis, kandidat transgender kedua yang memenangi pemilihan. Raihan Jenkis telah mengukir sejarah sebagai perempuan kulit hitam transgender terbuka pertama yang memangku jabatan publik di ‘Negeri Paman Sam’ itu. Selain dia, kandidat Demokrat Danica Roem juga menjadi transgender terbuka pertama yang terpilih dan duduk di sebuah badan legislatif negara bagian AS. Ia mengalahkan seorang petahana di negara bagian Virginia, yang menyebut dirinya ‘komandan homofobia’.

Jenkins, 56, mengatakan bahwa dia percaya kemenangannya dan pencapaian Roem ialah bukti bahwa banyak komunitas bangsa tidak mau menyerah pada kebencian, kefanatikan, atau transfobia. Artinya, kata dia, banyak yang bersedia memperjuangkan keadilan sosial dan kesetaraan untuk semua kelompok minoritas. “Orang-orang transgender telah berada di sini selamanya, dan orang transgender kulit hitam telah berada di sini selamanya,” kata Jenkins kepada The Washington Post setelah malam kemenangannya.

“Saya sangat bangga telah mencapai status ini, dan saya berharap dapat lebih banyak transgender bergabung dengan saya di kantor-kantor jabatan publik, dan semua jenis peran kepemimpinan lainnya di masyarakat kita,” harapnya. Jenkins memenangi sekitar 73% suara di Eight Ward Minneapolis, tempat dia dikenal karena menangani kekerasan pemuda dan memperbaiki lingkungan tersebut. Jenkins membantu membangun kembali persimpangan E 38th Street dan Chicago Avenue S.

Dalam upayanya itu, ia bekerja sama dengan investor usaha kecil, advokat, dan seniman masyarakat. Dia berharap bisa melanjutkan kegiatan pembangunan semacam itu di banyak lingkungan di Minneapolis setelah resmi duduk di Dewan Kota pada Januari mendatang.
“Kami benar-benar akan berusaha membawa sejumlah sumber daya ke komunitas yang kurang terlayani, kurang diminati,” ujarnya.

“Itu ialah masalah yang kami perhatikan.” Di Virginia, Roem, yang mantan wartawan dan vokalis sebuah heavy metal band, menggemakan sentimen Jenkins, saat merayakan keterpilihannya sebagai anggota dewan Virginia, kemarin. “Ini tentang orang-orang di Distrik ke-13 yang mengabaikan taktik ketakutan, mengabaikan fobia... tempat kita dipuji karena siapa diri kita,” kata Roem dengan menyebut wilayah tempat tinggalnya.

“Diskriminasi ialah diskualifikasi,” Roem yang penuh sukacita mengatakan pada Selasa malam saat marjin kemenangannya menjadi jelas. “Ini tentang orang-orang di Distrik 13 yang mengabaikan taktik ketakutan, mengabaikan fobia. . . tempat kita merayakanmu karena siapa dirimu, bukan di samping itu, “ kata Roem yang sepanjang kampanye mengenakan syal warna pelangi. (AFP/Haufan Hasyim Salengke/I-1)