Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
YAMAN menghadapi bahaya kelaparan masal yang akan memengaruhi jutaan orang jika koalisi pimpinan Arab Saudi tidak mengakhiri blokade mereka dan mengizinkan penyaluran bantuan ke negara yang dilanda perang itu. Peringatan itu disampaikan wakil ketua badan bantuan PBB Mark Lowcock, Rabu (9/11) waktu setempat, kepada wartawan seusai memberikan briefing di Dewan Keamanan PBB. “Itu akan jadi kelaparan terbesar yang dilihat dunia dalam beberapa dekade, dengan korban jutaan orang,” ungkapnya seusai pertemuan tertutup mengenai Yaman.
Kehidupan rakyat Yaman, salah satu negara termiskin di dunia, hancur akibat konflik peperangan antara militer pemerintah yang didukung koalisi pimpinan Arab Saudi dengan pemberontak Syiah Houthi. Konflik yang berlangsung sejak 2015 itu telah menewaskan lebih dari 10 ribu orang. Dewan Keamanan PBB menuntut Arab Saudi dan koalisi mereka membuka pelabuhan laut dan bandara bagi penyaluran bantuan ke Yaman, tempat 7 juta orang telah berada dalam risiko kelaparan. “Saya telah memberi tahu dewan bahwa jika tindakan blokade tidak diangkat, akan terjadi kelaparan di Yaman,” ujar Lowcock.
“Yang akan terjadi bukan kelaparan seperti yang kita lihat di Sudan Selatan awal tahun ini, dengan puluhan ribu terdampak. Bukan pula seperti kelaparan yang menewaskan 250 ribu di Somalia pada 2011,” kata dia. Namun, yang akan menimpa Yaman, ia melanjutkan, “Kelaparan terbesar yang dilihat dunia dalam beberapa dekade.” Anggota Dewan Keamanan PBB menyatakan kekhawatiran mengenai situasi kemanusiaan di Yaman. “Dewan (juga) menekankan pentingnya membiarkan semua pelabuhan dan bandara Yaman berfungsi,” ungkap Duta Besar Italia Sebastiano Cardi, yang saat ini memangku jabatan kepresidenan dewan, kepada reporter.
Koalisi menembak jatuh rudal yang ditembakkan pemberontak Houthi yang menyasar bandara internasional Riyadh, Saudi. Serangan itu kemudian dijadikan dalih oleh koalisi untuk menutup semua akses ke Yaman. Sekretaris Jenderal PBB General Antonio Guterres telah berbicara dengan Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir via telepon, Rabu (9/11). Sekitar 17 juta warga Yaman kini berada dalam kekurangan makanan akut, dengan 7 juta dari jumlah itu berada dalam risiko kelaparan.
Kasus kolera juga telah menyebabkan lebih dari 2.000 orang tewas. Pada Selasa (7/11), kiriman bantuan tablet kolera dari Palang Merah untuk digunakan mengobati kolera diblokade di perbatasan utara Yaman, kata Komite Palang Merah Internasional.
Peringatan Mesir
Dari Mesir, Presiden Abdel Fattah al-Sisi mengatakan negara tidak mendukung peningkatan ancaman militer antara Arab Saudi dan Iran. Pernyataan tersebut ditegaskan Al-Sisi setelah Presiden Iran Hassan Rouhani memperingatkan Arab Saudi agar tidak menguji kesabaran Teheran. “Saya tidak menyukai perang. Kami memiliki pengalaman buruk dengan perang,” ujar Al-Sisi ketika ditanya mengenai posisi Mesir.
“Kawasan kita telah menghadapi cukup gejolak. Kita harus mengatasi ketegangan antara Arab Saudi dan Iran dengan hati-hati,” imbuhnya. Meski begitu, Al-Sisi yang merupakan sekutu Arab Saudi kembali menegaskan dukungannya untuk monarki itu.
“Kami mendukung saudara kami (Arab Saudi). Keamanan kawasan Teluk harus ditegakkan,” tegasnya. (AFP/I-2)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved