Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
UNI Afrika akan menarik pasukan mereka dari Somalia. Selama ini 1.000 tentara koalisi negara Afrika berperang melawan jihadis di negara itu.
Menurut rencana, penarikan pasukan dari Somalia akan rampung pada Desember 2020. Utusan khusus PBB Francisco Madeira melalui sebuah pernyataan pada Selasa (7/10) meminta agar tentara nasional Somalia mengambil alih keamanan negara.
“Pergerakan tentara telah dimulai di beberapa wilayah dan akan terus berlanjut pada pekan depan,” ungkap Madeira. Menurutnya, langkah itu dilakukan untuk memulai proses penyerahan tanggung jawab kepada Pasukan Keamanan Nasional Somalia. Pasukan Uni Afrika di Somalia (Amisom) di kerahkan pada 2007 sebagai dukungan internasional untuk memerangi kelompok militan Shabaab.
Kelompok itu terafiliasi dengan Al-Qaeda. Mereka kerap menyerang warga sipil, tentara, dan aparat pemerintah di ibu kota Mogadishu dan sekitarnya.
Pada 2016, Uni Afrika mengumumkan sebuah strategi. Koalisi negara Afrika itu mulai menarik 22 ribu tentara dan menyerahkan kendali keamanan pada tentara nasional.
Saat ini, jumlah tentara Somalia sudah membengkak. Namun, sebagian besar tidak efektif karena terlihat seperti kumpulan klan milisi. Hal itu terjadi akibat militer internasional kurang memberikan pelatihan dan koordinasi kepada mereka.
“Pasukan itu sangat membutuhkan perlengkapan senjata dan dukungan logistik, termasuk pembayaran tunjangan yang tepat waktu, penyediaan perawatan medis yang berkualitas, dan infrastruktur yang memadai seperti barak dan pusat pelatihan.” Meski begitu, dia memastikan penarikan pasukan dari Somalia akan bertahap dan tidak mengganggu keamanan negara. (AFP/*/I-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved