Headline

RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian

Fokus

Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.

Stasiun Televisi Afghanistan Diserang

/*/I-1
08/11/2017 01:00
Stasiun Televisi Afghanistan Diserang
((AP Photo/Massoud Hossaini))

SERANGAN terhadap jurnalis di Afghanistan terus meningkat dan semakin mematikan. Dalam serangan terbaru, sejumlah orang bersenjata berseragam polisi dengan bersenjatakan senapan dan granat menyerbu stasiun televisi Shamshad TV di Kabul, kemarin. Serangan tersebut menewaskan satu orang dan melukai belasan lainnya.

Serangan yang diklaim kelompok Islamic State itu berlangsung selama tiga jam. Pasukan khusus Afghanistan akhirnya berhasil melumpuhkan para penyerang dan membebaskan para staf yang terjebak di dalam stasiun televisi tersebut. “Serangan telah berhenti. Komandan pasukan khusus mengatakan semua staf yang berada di dalam gedung berhasil diselamatkan,” demikian pernyataan Shamshad TV. Stasiun televisi itu mengudara kembali tidak lama setelah para penyerang dilumpuhkan.

“Ini serangan terhadap kebebasan media. Tapi mereka tidak bisa membungkam kami,” tegas Direktur Pemberitaan Shamshad TV Abid Ehsas kepada wartawan di sebuah rumah sakit di Kabul saat dia mengunjungi rekan-rekannya yang terluka dalam serangan itu. Seorang fotografer AFP meng­ungkapkan bahwa kelompok bersenjata tersebut memulai aksi mereka dengan menembakkan roket ke arah pasukan keamanan bersenjata yang berjaga di kantor Shamshad TV saat beberapa staf masih berada di dalam gedung.

“Saya melihat tiga pelaku melalui kamera keamanan memasuki gedung stasiun TV. Mereka menembaki penjaga sebelum kemudian mulai memberondong peluru dan melemparkan granat di dalam gedung.” ujar Faisal Zaland, reporter Shamshad TV yang lolos melalui pintu belakang. Pasukan keamanan memulai aksi penyelamatan dengan meledakkan dinding ruangan sebagai jalan masuk menuju ruang siaran yang telah dirusak. “Saya sedang berada di ruangan saya ketika sejumlah orang bersenjata dan berseragam polisi menyerang gedung,” papar Ehsas.

Juru bicara Kementerian Dalam Negeri Afghanistan Najib Danish mengatakan seorang karyawan tewas ditembak dan 24 orang lainnya terluka, termasuk empat anggota pemadam kebakaran. Serangan terhadap stasiun televisi itu mendapat perhatian khusus Komisi Ke­selamatan Jurnalis Afghanistan (AJSC). Melalui Twitter, AJSC meminta pemerintah Afghanistan untuk melakukan semua tindakan pencegahan untuk melindungi media. Seruan serupa juga disampaikan Amnesty International. Presiden Ashraf Ghani dalam pernyataannya berjanji akan melakukan tindakan serius untuk melindungi para jurnalis. (AFP/*/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik