Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Pengunduran Diri Hariri Picu Ketegangan Baru

/Arv/I-1
06/11/2017 04:45
Pengunduran Diri Hariri Picu Ketegangan Baru
(wikipedia)

Perdana Menteri Libanon Saad al-Hariri mengundurkan diri pada Sabtu (4/11), dengan alasan dirinya tengah menjadi sasaran sebuah rencana pembunuhan. Dia menuduh Iran serta sekutunya di Libanon, Hizbullah, tengah menabur perselisihan di dunia Arab.
“Kita hidup dalam iklim se­rupa dengan suasana kemenangan sebelum pembunuhan pahlawan Rafik al-Hariri. Saya mencium hal, yang direncanakan secara diam-diam, untuk menyasar nyawa saya,” ka­ta­nya saat mengumumkan pengunduran dirinya yang me­lalui siaran televisi.

Dalam pidato tersebut, Hariri menyebut ayahnya, mendiang perdana menteri Rafik Hariri yang tewas dibunuh pa­da 2005. Dalam pernyataannya, Ha­riri mengatakan bahwa Iran kalah dalam campur tangan urusan dunia Arab. Dia menegaskan bahwa Libanon akan bangkit seperti yang telah terjadi pada masa lalu. Hariri menjadi Perdana Men­teri Libanon pada akhir tahun lalu sesudah tercapai kesepakatan politik, yang juga menempatkan sekutu Hizbullah, Michel Aoun, menjadi presiden nega­ra tersebut. Hizbullah secara politik kuat di Libanon, tetapi hu­bungannya dengan Iran dan dukungannya terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad membuat marah banyak orang Libanon.

Pengunduran Hariri menjadi kejutan besar bagi kesta­bilan politik Beirut, menja­tuhkan pemerintah koalisi dan membawa Libanon ke da­lam krisis politik yang baru. Seorang menteri pemerintah Arab Saudi mengatakan Hariri berada di Riyadh untuk memastikan keamanannya. Menanggapi tuduhan Hariri tersebut, Iran mengatakan, hal itu akan menimbulkan ke­­­tegangan di Lebanon dan ka­wasan. Teheran juga menye­but AS dan Arab Saudi dalang dibalik pengunduran diri Ha­riri.

“Pengulangan tuduhan-tu­duhan tak berdasar dan tak realistis oleh perdana menteri Libanon yang mundur menyangkut Zionis, Arab Saudi, dan Amerika Serikat terhadap Iran merupakan indikasi bahwa pengunduran diri ini merupakan skenario baru untuk menciptakan ketegangan di Libanon dan kawasan,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Bahram Qassemi dalam pernyataan yang dimuat di laman Kemenlu Iran Minggu (5/11).

“Tapi kami yakin bahwa rakyat Libanon yang memiliki daya tahan akan melalui masa ini dengan mudah,” lanjutnya. Pengunduran diri Hariri terjadi hanya satu hari sete­lah ia bertemu dengan Ali Akbar Velayati, penasihat Pemimpin Agung Iran Ayatollah Ali Khamenei, di Beirut. (Ant/Arv/I-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik