Headline
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
Surya Paloh tegaskan Partai NasDem akan lapang dada melakukan transformasi regenerasi.
SENATOR Amerika Serikat (AS) Al Franken mengkritik perwakilan tiga media sosial (medsos), yaitu Facebook, Twitter dan Google kemarin.
Kritikan itu dilontarkan karena ketiga perusahaan dinilai gagal menghentikan aksi agen-agen Rusia dalam proses politik Amerika pada 2015 silam.
Tindakan senator AS itu juga berujung pada pemindahan tempat sidang oleh subkomite Dewan Pengadilan.
Persidangan kemudian dipindahkan ke sebuah ruang pengadilan besar yang biasa dipakai untuk kegiatan-kegiatan bergengsi seperti konfirmasi Pengadilan Tinggi.
Saat itu, sekitar 50 orang menunggu untuk memasuki ruangan ketika sang senator tengah menunjuk dan melambai pada papan pameran iklan.
Ketiga perusahaan itu memang tidak dapat menolak iklan politik yang dibeli dengan menggunakan mata uang Korea Utara.
"Orang-orang membeli iklan di peron, kalian menggunakan ruble. Itu semua ialah iklan politik. Setiap waktu kalian meletakan triliunan poin-poin data secara bersamaan," gerutu Franken.
Saat merespons hal itu, para ahli teknologi ketiga perusahaan kemudian meraba-raba poin-poin yang diutarakan Franken.
Menurut Direktur Pelaksanaan dan Informasi Hukum Google, Richard Salgado, jika mesin pencarian menolak pembayaran iklan politik menggunakan mata uang asing, itu merupakan hal yang ilegal.
"Dengan menyaksikan apa yang telah terjadi, seharusnya kita telah memiliki sebuah lensa yang lebih luas," kata penasihat hukum Facebook, Colin Stretch.
Meski memberikan pembelaan, sebagai bentuk permintaan maaf, ketiga perusahaan berjanji akan berusaha lebih keras untuk dapat mengerti keseriusan anggota parlemen menyikapi campur tangan Rusia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved