Headline
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.
Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.
Seharusnya perayaan pesta Halloween menjadi hiburan dan ajang yang menyenangkan. Tapi, bagi warga New York, Halloween tahun ini berubah menjadi mimpi buruk yang tak terlupakan. Keseruan pesta Halloween di kota yang tidak pernah tidur tersebut berubah menjadi suasana horor yang mencekam setelah seorang sopir truk membunuh delapan warga di wilayah paling trendi kota itu. Wali kota New York menyebut aksi sopir truk itu sebagai perbuatan teror yang pengecut. Insiden itu membawa dampak luar biasa terhadap perayaraan Halloween di sana.
Anak-anak terpaksa dievakuasi dari sebuah sekolah dasar yang terletak dekat dengan lokasi kejadian. raut wajah orangtua mereka, saat mengetahui insiden itu, pucat pasi. Pelakunya ialah seorang pria berusia 29 tahun. Sebelum menabrak bus sekolah, dengan santai dia melewati para pejalan kaki dan pengendara sepeda. “Mengerikan sekali. Di sini kami beraktivitas setiap hari. Ini rute kami ke sekolah dan jalan yang kami lintasi saat membawa anjing kesayangan pergi ke supermarket,” kata Yvonne Villiguer, 52, bersama anak laki-lakinya yang berusia sembilan tahun berpakaian seperti Grim Reaper dan menggenggam sabit.
Sudah menjadi tradisi, setiap 31 Oktober di TriBeCa salah satu lingkungan termahal di Manhattan tempat bermukim para selebritas dan keluarga kaya diadakan pesta Halloween. Di sana anak-anak akan pergi dari pintu ke pintu dan mengucapkan trick or treat. Namun tahun ini, mereka terpaksa pergi ke pintu kantor polisi. Seperti diutarakan Villiguer, rencana awalnya ialah membawa anak laki-lakinya melintasi jalanan untuk mendapatkan permen. Namun, setelah serangan itu, mereka mengurung diri di apartemen.
“Serangan itu telah merusak liburan Halloween tahun ini,” kata petugas penjaga pintu apartemen berusia 41 tahun, Conce Dadd di Warren Street.
Tempat dia bertugas hanya beberapa langkah dari lokasi serangan. Padahal, sebelum serangan terjadi, dia masih sempat membukakan pintu untuk anak-anak yang berpakaian Harry Potter dan pegulat sumo. “Itulah hidup. Bisa terjadi kapan saja dan tidak ada yang bisa Anda lakukan. Hal yang bisa Anda lakukan hanya menghukum orang yang melakukannya,” kata Conce berfilosofi.
Warga lainnya, Angelica Pinera, ibu berusia 30 tahun dengan jas karamel berlari ketakutan bersama gadis-gadis remaja berusia 10 sampai 12 tahun berpakaian seperti Alice in Wonderland, Minnie the Mouse, dan Little Bo-peep. Karena susana jalanan yang gelap, banyak warga takut pergi mencari permen saat mereka mendengar tentang kabar tentang serangan tersebut. “Saya sangat gugup dan sedih,” ujar Pinera. Tetangganya, Ilke Mancov, mengatakan sangat mengkhawatirkan keluarganya saat dia mendengar serangan itu. “Saya sedang bekerja ketika serangan itu terjadi. Untunglah keluarga saya selamat,” tukasnya.(AFP/Arv/I-4)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved