Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

Babak Baru Kolusi Trump dan Rusia

Irene Harty [email protected]
01/11/2017 06:55
Babak Baru Kolusi Trump dan Rusia
((AP Photo/Alex Brandon))

MENJELANG satu tahun ke­pemimpin­an Presiden A­merika Serikat (AS) Donald Trump, investigasi terkait dengan intervensi Rusia dalam pemilihan Presiden AS pada 2016 memasuki tahap baru. Tiga ajudan kampanye Trump, Selasa 931/10, didakwa karena terlibat dalam dugaan kolusi Trump-Rusia. Dakwaan terbuka berasal dari Jaksa Independen Ro­bert Mueller, yang memimpin penyelidikan intervensi Rusia itu, setelah cukup lama berspekulasi, berputar, dan kebingungan. Setelah gagal membuktikan konspirasi tingkat tinggi Trump-Rusia, tuduhan beralih ke pola potensial rekan-rekan senior Trump yang mencari Rusia dan kuasanya untuk mendapatkan keuntungan politik dan ekonomi.

Mantan ketua kampanye Trump, Paul Manafort, dan seorang lainnya hadir di peng­adilan. Mereka mengajukan permohonan tidak bersalah atas konspirasi melawan AS, pencucian uang, dan bebe­rapa tuduhan lain setelah dakwaan dalam penyelidikan Rusia dibuka.
Keduanya dibebaskan dengan membayar uang jamin­an masing-masing sebesar US$10 juta dan US$5 juta dan menjadi tahanan rumah. Manafort termasuk di antara peserta pertemuan 9 Juni 2016 di Trump Tower dengan seorang pengacara terkait Kremlin.
Pertemuan itu disusun anak tertua Trump, Donald Jr, dengan harapan menerima informasi yang merusak citra Hillary Clinton.

Manafort, 68, dan Rick Gates, 45, didakwa dengan tuduhan menyembunyikan jutaan dolar dari pekerjaan dengan politisi Ukraina, Viktor Yanukovych dan partai politik pro-Moskow. Secara terpisah, mantan ajudan kampanye Trump lainnya, George Papadopoulos, mengaku bersalah telah berbohong kepada FBI atas kontak dengan Rusia, menurut kesepakatan pembelaan yang diumumkan pada Senin (30/10). Papadopoulos, mantan penasihat kebijakan luar negeri Trump, mengaku mencoba menyembunyikan kontak dengan seorang profesor Moskow yang menawarkan ‘sisi kotor’ Hillary Clinton

Seperti sebelumnya, Trump marah atas tuduhan kolusi kepada para rekannya. “Maaf, tapi ini dari tahun lalu, sebelum Paul Manafort menjadi bagian dari kampanye Trump. Namun, mengapa tidak fokus ke Crooked Hillary & the Dems????? .... Juga, tidak ada kolusi!” ungkapnya di Twitter.

Berbahaya
Namun, fase baru yang dramatis dalam penyelidikan Mueller, mengandung bahaya besar bagi kepresidenan Trump. Juru Bicara Gedung Putih Sarah Huckabee Sanders menyarankan agar Trump tidak meminta ‘rincian spesifik pertemuan’ dan Papadopoulos hanya memiliki peran terbatas. “Itu sangat terbatas sebagai relawan. Dan lagi, tidak ada aktivitas yang pernah dilakukan dalam kapasitas resmi atas nama kampanye dalam hal itu.” Badan intelijen AS menyimpulkan Putin memerintahkan sebuah kampanye pengaruh luas untuk membantu Trump memenangi pemilihan, termasuk peluncuran dan peretasan surat elektronik kampanye Partai Demokrat dan kandidat lawan Trump, Hillary Clinton.

Seiring penyelidikan Mueller, Trump dan organisasi media yang simpatik seperti Fox News semakin sering menyebut mantan direktur independen FBI tersebut. Partai Demokrat yang mendukung Mueller meminta penasihat khusus untuk dilin­dungi. “Presiden tidak boleh, bagaimanapun, mengganggu pekerjaan penasihat khusus dengan cara apa pun,” tegas Senator dari Partai Demokrat, Chuck Schumer. (AFP/AP/I-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Dedy P
Berita Lainnya