Headline
Bansos harus menjadi pilihan terakhir.
PEMIMPIN junta militer Thailand Prayut Chan-O-Cha, mengungkapkan mantan PM Yingluck Shinawatra berada di Dubai, Uni Emirat Arab. "Saya tahu dari menteri luar negeri bahwa sekarang dia berada di Dubai," ungkap Prayut, yang melengserkan rezim Yingluck melalui kudeta pada 2014, Kamis (28/9). Keberadaan Yingluck itu diungkap Prayut sehari setelah pengadilan tinggi Thailand menjatuhkan hukuman lima tahun penjara kepada Yingluck atas tuduhan kelalaian dalam skema subsidi beras. Hukuman tersebut otomatis mematikan karier politiknya.
Itu juga pernyataan pertama Prayut mengenai perdana menteri perempuan pertama Thailand tersebut. Sebelumnya, Yingluck meninggalkan 'Negeri Gajah Putih' sebelum kasusnya diputus Mahkamah Agung Agustus lalu untuk menghindari penangkapan. Prayut mengungkapkan, jika surat perintah penangkapan Yingluck sudah ada, mungkin otoritas Thailand akan melakukannya dengan usaha lebih. Di Dubai, Yingluck bergabung dengan kakaknya, Thaksin, yang terlebih dahulu tinggal di sana. Seperti halnya Yingluck, mantan perdana menteri Thailand itu juga tinggal di kota tersebut untuk menghindari penangkapan.
Thaksin melarikan diri dari Thailand pada 2008 untuk menghindari hukuman penjara dalam kasus korupsi. "Saya senang dia di Dubai," ungkap Menteri Pertahanan Prawit Wongsuwan, arsitek penting yang menjatuhkan rezim Yingluck pada 2004. "Sekalipun tidak punya perjanjian ekstradisi, pemerintah Dubai menginformasikan kepada menteri luar negeri kita bahwa Yingluck tidak diizinkan berpolitik selama di Dubai," ujarnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved